HARI ALZHEIMER SEDUNIA

Beda Demensia, Alzheimer, dan Pikun

CNN Indonesia
Selasa, 21 Sep 2021 16:35 WIB
Kenali perbedaan demensia, Alzheimer dan pikun yang kerap terjadi pada orang berusia lanjut.
Kenali perbedaan demensia, Alzheimer dan pikun yang kerap terjadi pada orang berusia lanjut.(Foto: iStock/polkadot)

Silvia mengatakan, Alzheimer merupakan penyakit otak progresif yang mengakibatkan gejala penurunan daya ingat atau demensia. Alzheimer mulai merusak sel otak bahkan sebelum gejala penurunan daya ingat muncul.

"Awalnya hanya penurunan ringan daya ingat dan domain kognitif lainnya yang ringan. Kondisi ini disebut Mild Cognitive Impairment," kata Silvia.

Alzheimer merupakan penyakit otak degeneratif yang disebabkan oleh perubahan sel otak yang kompleks setelah terjadi kerusakan sel. Gejala awal Alzheimer yang paling umum adalah kesulitan mengingat informasi baru.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi itu berangsur-angsur semakin berat. Seseorang menanyakan hal yang sama berulang-ulang, tidak tahu jalan pulang ke rumah, dan kondisi lain yang mengganggu aktivitas sehari-hari.

"Seperti tidak bisa berbelanja, tidak mampu menghitung lagi, tidak bisa mandi dan berpakaian sendiri, tidak mampu bepergian sendiri, tidak mampu memasak lagi dan lain-lain," katanya.

Fungsi kognitif yang bisa dilihat untuk deteksi dini yakni orientasi waktu dan tempat, fungsi bahasa, memori baru, fungsi eksekutif, hingga fungsi visuospasial.

Pengobatan dan Perawatan

Demensia dan Alzheimer belum memiliki obat. Meski demikian, menurut Silvia, terdapat sejumlah obat yang bisa diberikan pada penderita yang berguna untuk menggantikan transmitter acetyl choline yang sudah jauh berkurang. Meski tidak menyembuhkan, ini berguna agar penurunan kognitif tidak progresif.

Selain itu, pihak keluarga juga harus memikirkan menyediakan pengasuh dan perawat untuk menjaga orang yang terkena demensia. Tentunya pengasuh atau perawat ini jangan hanya satu orang saja.

"Bisa stress dan jatuh sakit karena selalu komunikasi ke orang yang sudah pikun, tidak beraktifitas dengan orang yang normal," kata dia.

Lihat Juga :

Selain itu, pasien juga harus mendapat perlindungan maksimal. Misal, kamarnya ditata agar tidak terlalu ramai dengan mengubah cat kamar menjadi polos atau warna yang lebih lembut.

Di kamar pasien juga sangat tidak disarankan keberadaan lukisan, sebab bisa menimbulkan salah persepsi dan jadi sulit tidur.

"Ruang tamu jangan ada karpet, bila nyangkut kakinya bisa jatuh, bisa melakukan hal yang dia sukai seperti karaoke, olahraga dengan musik, permainan game yang menyenangkan, atau berkebun," katanya.

(tst/ptj)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER