Jalur wisata dan pendakian di Gunung Guntur, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat, saat ini terpaksa ditutup hingga batas waktu yang belum ditentukan, karena masih berlangsung pencarian pendaki yang hilang.
"Sementara ditutup kawasan pendakian sampai batas tujuh hari pencarian," kata Kepala Polsek Tarogong Kaler, Iptu Masrokan, pada Selasa (21/9), seperti yang dikutip dari ANTARA.
Ia menuturkan petugas gabungan dari unsur Polri, TNI, Basarnas, BKSDA, dan relawan sudah melakukan pencarian terhadap pendaki yang hilang bernama Muhammad Gibran Arrasyid (14) warga Desa Citangtu, Kecamatan Pangatikan, Garut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korban yang dilaporkan hilang sejak Minggu (19/9) itu, kata dia, sampai pada hari ketiga pencarian dengan menyusuri kawasan Gunung Guntur belum juga ditemukan.
Selama proses pencarian itu, kata dia, maka kawasan Gunung Guntur dari jalur mana pun ditutup sementara bagi pendaki yang hendak menuju puncak gunung tersebut.
"Jalur pendakian di tempat lain yang mengarah ke sana ditutup, imbauan sementara jangan mendaki dulu karena sedang melaksanakan pencarian orang hilang," kata Masrokan.
Kepala Seksi Wilayah V Garut BBKSDA Jabar, Dodi Arisandi menambahkan jalur pendakian Gunung Guntur sudah ditutup untuk pendaki sampai batas waktu belum ditentukan.
"Kita masih tutup sementara pendakian dari kemarin (Senin, 20/9/2021) sampai waktu yang tidak ditentukan, nanti kita lihat perkembangan di lapangan," katanya.
Ia menyampaikan proses pencarian pendaki yang hilang di Gunung Guntur melibatkan 100 personel dari berbagai institusi dan juga sukarelawan atau warga setempat.
Selama pencarian, kata dia, petugas mengalami kendala cuaca, mulai dari mendung, gerimis, dan juga berkabut sehingga cukup menghambat saat mencari korban di kawasan gunung.
"Kami masih melakukan pencarian, total ada lebih 100 orang yang melakukan pencarian, memang salah satu kendala di atas itu agak mendung dan gerimis dan berkabut jadi cukup menghambat," katanya.
Pendaki yang hilang itu datang bersama rombongan terdiri, dari 11 laki-laki dan tiga perempuan, yang melakukan pendakian ke Gunung Guntur pada Sabtu (18/9) sore.
Rombongan pendakian tiba di Pos 3 lalu memasang tenda untuk bermalam, dan keesokan harinya melanjutkan perjalanan pendakian ke puncak Gunung Guntur.
Namun korban lebih memilih tidak melanjutkan perjalanan menuju puncak dan tetap tinggal di Pos 3.
Setelah temannya turun, korban tidak ada di tenda, barang atau peralatan milik korban pun masih ada di tempat.
Rombongan pendaki itu berusaha mencari korban hingga sore, namun tidak berhasil ditemukan hingga akhirnya melaporkan ke petugas jaga pos jalur pendakian Gunung Guntur.
(antara/ard)