Selain kelembapan dan kelenturan kulit, keseimbangan mikrobiologi atau mikrobio di kulit juga harus dijaga. Mikrobiologi ibarat garda terdepan yang menjaga kesehatan kulit dari berbagai penyakit.
"Kulit kita itu bekerja keras. Jadi misal ketika keluar rumah, kena sinar matahari, yang kena kulit dan mikrobio duluan. Kulit itu pertahanan pertama dari seluruh organ kita," kata dokter spesialis kulit dan kelamin Arini Astari Widododalam konferensi pers yang digelar Lancome Indonesia, Kamis (30/9).
Arini menjelaskan mikrobiologi adalah mikro organisme berupa bakteri baik yang ada di lapisan kulit. Fungsi utama mikrobio adalah menjaga kesehatan kulit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arini menyebut keseimbangan mikrobio di kulit harus terus dijaga agar tidak kalah dari bakteri jahat. Bakteri jahat dapat menyebabkan bebergai permasalahan kulit seperti kudis, kurap, dan jerawat.
"Kalau enggak seimbang, ada bakteri lain yang menyerang. Salah satunya bakteri penyebab jerawat," kata dia.
Arini juga membagikan beberapa cara untuk menjaga mikrobio tetap seimbang di kulit.
"Perlu diingat dia adalah mahluk hidup. Dia mikroorganisme, kaya kita pelihara sesuatu lah. Dia butuh makan, kita jaga supaya rumahnya bagus," kata Arini.
Lihat Juga : |
Menurut Arini, mikrobio di kulit bisa dijaga dengan memperhatikan penggunaan produk kecantikan dan pembersih wajah.
Arini menyarankan untuk menggunakan sabun dan handsanitizer dengan PH rendah. Penggunaan produk dengan PH tinggi berusaha merusak mikrobio di kulit.
"Kita hindari beberapa ingredients yang bisa merusak, seperti alkohol tinggi, sabun dengan PH tinggi, detergen tinggi itu harus dihindari," kata dia.
Selain itu, hindari pula terlalu sering scrub wajah.
"Terus jangan terlalu banyak pake scrub, pada dasarnya skincare yang perlu itu kan hanya cleanser yang lembut dan pakai moisturizer," kata Arini.
(tst/ptj)