Mengenal Terapi Ketamin untuk Depresi yang Dijalani Marshanda

CNN Indonesia
Rabu, 27 Okt 2021 09:25 WIB
Artis Marshanda menjalani terapi ketamin di Amerika Serikat. Kenali apa itu terapi ketamin untuk depresi.
Artis Marshanda menjalani terapi ketamin di Amerika Serikat. Kenali apa itu terapi ketamin untuk depresi.(Foto: CNN Indonesia/Andito Gilang Pratama)
Jakarta, CNN Indonesia --

Artis Marshanda menjalani terapi ketamin di Amerika Serikat. Proses menjalani terapi itu diungkapkan Marshanda saat berbincang bersama Maia Estianty yang diunggah di saluran YouTube MAIA ALELDUL TV.

Marshanda menjalani terapi ketamin ini untuk mengatasi masalah depresi yang dialaminya.

Apa itu terapi ketamin?

Ketamin merupakan salah satu jenis obat bius atau anestesi. Obat ini mulai digunakan pada 1960 di Belgia untuk hewan. FDA lalu menyetujui ketamin digunakan untuk manusia pada 1970.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari Web MD, salah satu keunggulan ketamin adalah tidak memperlambatkan pernapasan dan detak jantung sehingga pasien tidak memerlukan ventilator saat mendapatkannya.

Ketamin juga digunakan untuk pasien agitasi karena mencoba bunuh diri. Inilah yang menjadi dasar pemikiran awal bahwa ketamin berpotensi mengobati depresi dan pikiran bunuh diri.

Sejak saat itu, sejumlah penelitian dilakukan untuk menguji apakah ketamin dapat mengobati depresi dan menghilangkan pikiran bunuh diri.

Hasilnya, ketamin dapat mengurangi pikiran atau keinginan untuk bunuh diri dan meredakan sejumlah gejala depresi. Ketamin juga efektif untuk mengobati depresi dan kecemasan.

Dua jenis ketamin

Dikutip dari Harvard Edu, terdapat dua jenis ketamin yang digunakan untuk mengobati depresi, yakni:

  • Racemic ketamine yaitu ketamin yang dimasukkan melalui infus ke dalam darah.
  • Esketamine (spravato) yaitu ketamine yang disemprotkan ke hidung atau saluran pernapasan.

Cara kerja ketamin

Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti bagaimana ketamin bekerja di dalam tubuh. Studi yang ada menunjukkan ketamin berinteraksi dengan reseptor NMDA di otak. Ketamin mengikat reseptor dan meningkatkan jumlah neurotransmitter yang disebut glutamat.

Glutamat mengaktifkan koneksi dengan reseptor lain. Hal ini juga membantu neuron berkomunikasi satu sama lain. Proses ini kemungkinan mempengaruhi suasana hati, pola pikir, dan kognisi. Proses ini diyakini dapat mempengaruhi depresi.

Cara kerja ketamin ini juga dikaitkan dengan pengurangan sinyal peradangan. Temuan juga menunjukkan ketamin bekerja dalam beberapa cara yang saat ini terus dipelajari.

Efek samping ketamin

Ketamin juga memiliki sejumlah efek samping diantaranya dapat meningkatkan tekanan darah, mual dan muntah, gangguan persepsi (penglihatan, waktu, suara, dan tekstur), dan disosiasi.

Konsultasikan dengan dokter kejiwaan atau psikiater terkait terapi ketamin untuk depresi.

(ptj)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER