Si Manis Permen di Tengah Seramnya Halloween
Halloween tak melulu tentang sesuatu dekorasi dan kostum yang menyeramkan. Di tengah labu-labu seram dan kostum hantu itu, terdapat tradisi berbagi permen dan kue manis untuk anak-anak.
Saat Halloween pada 31 Oktober anak-anak akan mendatangi rumah-rumah tetangga mereka dengan membawa enmer sambil menyerukan trick or treat.
Dilansir dari Mental Floss, tradisi trick or treat ini populer di Amerika Serikat pada 1950-an setelah Perang Dunia II. Tradisi ini berkembang pesat di pinggiran kota dan digunakan oleh sebagian besar orang untuk bersenang-senang dan mengenal tetangga mereka.
Lihat Juga : |
Trick or treat atau yang di masa lalu dikenal dengan istilah praktik souling, dibangkitkan kembali dan dijadikan alasan bagi anak-anak untuk mengenakan kostum dan berkeliaran di lingkungan mereka. Praktik souling di perayaan Halloween masa lalu sebenarnya dilakukan untuk memberi makan arwah dengan kue manis yang di simpan di depan pintu rumah.
Di masa modern, tradisi itu berubah menjadi trick or treat dengan memberikan berbagai makanan kecil termasuk kacang, koin, dan makanan panggang buatan sendiri kepada anak-anak. Kini makanan itu digantikan dengan permen dan makanan manis lainnya.
Dilansir dari The Kitchen, orang Amerika membeli sekitar 272 juta kg permen untuk merayakan Halloween.
Meski tampak sederhana, masuknya permen dalam tradisi Halloween bisa jadi karena musim dingin yang terjadi di beberapa negara subtropis pada bulan Oktober. Sejarawan permen Beth Kimmerle mengatakan, keinginan akan gula atau sesuatu yang manis saat musim gugur tiba adalah bagian naluriah dari jiwa manusia.
Dulu, ketika masyarakat harus mengawetkan makanan mereka dengan gula dan madu untuk melewati musim dingin, karamel adalah bagian penting dari musim gugur.
(tst/ptj)