Menjaga Kesehatan Paru dari PPOK

PPOK dan Covid-19

Susanthy menuturkan pasien PPOK lebih rentan terkena Covid-19. Infeksi virus merupakan salah satu pencetus eksaserbasi atau perburukan kondisi PPOK. Sebanyak 2-13 persen pasien Covid-19 memiliki PPOK. Sebaliknya, PPOK pun salah satu komorbid sehingga pasien Covid-19 bisa mengalami gejala atau kondisi lebih berat daripada mereka yang tanpa komorbid.

"PPOK penyebabnya bukan virus atau bakteri, tapi pajanan polusi atau gas beracun. Virus akan memicu serangan PPOK dan bisa akut. Tadinya batuk hanya sehari 3-4 kali, tidak sering sesak. Dengan adanya infeksi virus atau bakteri, semua itu akan terjadi perburukan, jadi lebih berat," kata Susanthy.

Pun tanpa serangan virus, pasien dengan PPOK cenderung mengalami perburukan akibat tidak kontrol ke rumah sakit dan mengalami putus obat karena takut ke rumah sakit.

Lihat Juga : 5 Bahan Alami untuk Jaga Kesehatan Paru-paru

Cara menjaga kesehatan paru

Susanthy pun menyarankan beberapa langkah sehat menjaga kesehatan paru termasuk pada pasien PPOK.

1. Tetap aktif bergerak, ini guna meningkatkan kualitas hidup dan menjaga kesehatan paru.
2. Tetap patuh berobat, pengobatan harus tepat demi mengurangi perburukan penyakit. Sekali Anda didiagnosis PPOK, pengobatan akan berlangsung seumur hidup.
3. Konsumsi makanan bergizi, jangan sampai kekurangan gizi. Ini bisa disiasati dengan konsumsi suplemen vitamin. Asupan gizi seimbang akan menjaga berat badan tetap normal
4. dan kekuatan otot pernapasan bisa dijaga.
5. Rajin kontrol, tidak perlu takut ke rumah sakit, rutin ke dokter untuk monitor, evaluasi rencana terapi menyesuaikan kebutuhan.
6. Vaksinasi, untuk pasien PPOK perlu berkonsultasi dengan dokter. Vaksinasi akan membantu mencegah kambuh yang dipicu virus termasuk Covid-19.
7. Berhenti merokok, merokok berperan besar dalam kemunculan berbagai penyakit pernapasan.
8. Rehab paru, caranya sederhana misalnya jalan kaki, sepeda statis untuk meningkatkan fisik dan emosional, juga mengurangi kekambuhan.
9. Kurangi pajanan polusi atau gas beracun.