Jakarta, CNN Indonesia --
Para pelancong kerap kali mengeluh soal mahalnya biaya visa yang harus dibayarkan saat ingin bepergian keluar negeri. Belum lagi dengan adanya biaya tambahan lain-lain untuk melengkapi dokumen yang dibutuhkan demi buat visa, salah satunya wajib punya travel insurance yang mengcover sejumlah biaya medis tertentu.
Demi menekan budget travel, banyak pelancong yang akhirnya memilih sembarang travel insurance termurah. Sekadar "yang penting ada polis hardcopy untuk dilampirkan dalam pengajuan visa, toh nantinya juga tak akan terpakai karena tak ada yang mau sakit saat liburan, jadi pasti percuma beli mahal-mahal."
Tapi apa sih sebenarnya travel insurance dan apa pentingnya punya asuransi perjalanan, selain karena wajib untuk visa?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Asuransi perjalanan atau travel insurance adalah perlindungan komprehensif atas risiko yang mungkin terjadi di saat tertanggung melakukan perjalanan," ungkap Alwin Jasim, Head of Personal Lines & Product Development Allianz Utama Indonesia kepada CNNIndonesia.com.
"Ada berbagai risiko yang tidak dapat diprediksi dan bisa terjadi kapan saja, di mana saja, dan oleh siapa saja, bahkan dalam perjalanan liburan sekalipun. Jadi manfaat asuransi perjalanan sebenarnya bukan hanya untuk memenuhi persyaratan visa atau negara tujuan, tetapi untuk memberikan ketenangan hati dan pikiran apabila terjadi hal - hal yang tidak diinginkan selama perjalanan."
Jangan asal murah
Secara umum, setiap asuransi perjalanan bakal mengcover perlindungan pembatalan dan perubahan perjalanan, sakit yang bukan disebabkan oleh penyakit yang sudah ada saat ini (pre-existing illness) ataupun Covid-19, keterlambatan perjalanan dan bagasi, gangguan perjalanan dan kehilangan transportasi lanjutan, kecelakaan diri, evakuasi, repatriasi, tanggung jawab pribadi, serta perlindungan atas kerusakan dan kehilangan bagasi, serta layanan Emergency Assistant online 24 jam yang siap membantu dalam kondisi darurat.
"Asuransi perjalanan berbeda dengan asuransi kesehatan pada umumnya, karena asuransi perjalanan tidak hanya menjamin manfaat medis dan manfaat terkait medis, namun juga memberikan manfaat untuk ketidaknyamanan perjalanan, seperti perlindungan pembatalan dan perubahan perjalanan, keterlambatan perjalanan dan bagasi, gangguan perjalanan dan kehilangan transportasi lanjutan, kecelakaan diri, evakuasi, repatriasi, tanggung jawab pribadi, serta perlindungan atas kerusakan dan kehilangan bagasi."
Tentu saja tak ada yang berencana sakit ketika lagi liburan, waktu untuk bersenang-senang dan juga kesempatan menjelajahi negara yang belum tentu bisa didatangi lagi bakal hilang. Yang lebih menyedihkan, kalau ternyata sakit yang dialami tak bisa disembuhkan oleh obat lokal yang sering dibawa dari Indonesia, salah-salah dirawat di rumah sakit jadi sebuah keharusan saat ada di negara orang.
 Foto: SplitShire Ilustrasi wisatawan |
Satu yang harus diingat, biaya rumah sakit itu tak pernah murah, apalagi di luar negeri. Bisa-bisa kantong langsung jebol hanya untuk biaya rumah sakit di luar negeri, sementara Anda berada di negara orang dan bukan jadi warga negaranya sehingga pemerintah setempat tak bakal menanggung biaya rawat. Hal-hal inilah yang berusaha dicegah oleh pemerintah di seluruh dunia terhadap pelancong yang datang ke negaranya dengan menjaminkan melalui asuransi perjalanan.
"Ketika terpapar Covid di luar negeri dan menurut dokter harus dikarantina, hal ini tentunya membuat perjalanan yang telah direncanakan akan terganggu, dan tiket wisata yang telah dibeli mungkin akan hangus. Dalam hal ini, manfaat asuransi perjalanan dapat memberikan penggantian atas biaya tiket yang telah dibayarkan, dan tidak dapat di-refund," katanya.
"Selain itu, tertanggung juga akan mendapatkan manfaat tambahan untuk karantina ketika terpapar Covid-19. Masih banyak manfaat lainnya yang dapat membantu menenangkan hati dan pikiran tertanggung, seperti evakuasi dan repatriasi medis, serta biaya pemakaian telepon dan internet darurat."
Yang harus diperhatikan saat pilih travel insurance:
Perhatikan dan baca baik-baik semua manfaat yang bakal Anda dapatkan dari asuransi perjalanan yang Anda beli. Kebanyakan orang malas membaca hanya karena merasa yakin tak akan ada masalah dalam perjalanannya nanti. Ketika hal-hal tak diinginkan, tak sedikit juga orang yang komplain karena merasa tak dibantu oleh asuransi yang mereka miliki. Oleh karenanya, pastikan semua manfaat dan biaya cover medis yang dibutuhkan sudah sesuai dengan kebutuhan Anda saat pergi ke luar negeri.
"Benar sekali bahwa tertanggung harus mengetahui secara lengkap mengenai manfaat dari setiap plan yang tersedia dari produk asuransi perjalanan. Memang pada umumnya, asuransi perjalanan memiliki beberapa plan mulai dari manfaat yang sesuai dengan premi yang lebih murah, atau manfaat yang lebih komprehensif dengan premi yang lebih tinggi," kata Alwin.
"Oleh karena itu, hendaknya sebelum membeli produk asuransi perjalanan, pastikan manfaatnya sesuai dengan apa yang Anda butuhkan atau sesuai dengan yang menjaid syarat negara tujuan Anda. Jangan tergiur dengan iming - iming premi yang murah, namun ternyata tidak menjamin apa yang Anda butuhkan."
1. Cek durasi perjalanan
Pastikan asuransi menjamin Anda selama durasi atau periode masa berlaku perlindungan asuransi perjalanan Anda. Perlu diketahui, durasi perjalanan Anda akan memengaruhi biaya premi yang harus dibayarkan.
Selain itu, Anda perlu pastikan juga Asuransi Perjalanan Anda tidak hanya memberikan jaminan pada saat Anda berada di dalam pesawat (in flight), namun juga ketika Anda berada di luar pesawat selama perjalanan sampai kembali ke Indonesia. Biasanya, proteksi akan diberikan sejak sehari sebelum tanggal penerbangan sampai satu hari setelah kedatangan.
2. Pastikan destinasi
Destinasi atau tempat tujuan bakal memengaruhi premi asuransi yang dipilih.
Alwin mengatakan, asuransi perjalanan membedakan perlindungan berdasarkan area geografis. Misalnya, premi asuransi perjalanan ke negara di Asia dengan negara di Eropa akan berbeda.
"Perbedaan premi ini disebabkan oleh tingkat risiko dan besaran biaya yang akan ditanggung apabila terjadi risiko di negara tersebut. Seperti yang diketahui, biaya perawatan kesehatan di Asia lebih rendah dibandingkan dengan biaya di Eropa. Oleh sebab itu, premi asuransi perjalanan ke negara Asia lebih rendah dibandingkan dengan premi ke negara di Eropa."
[Gambas:Photo CNN]
3. Cek limit biaya medis negara tujuan
Sebagai informasi, salah satu syarat untuk pengajuan visa ke Eropa adalah travel insurance dengan minimal biaya cover untuk medis sebesar 30 ribu Euro ditambah syarat lainnya selama masa pandemi.
4. Cek biaya medis yang ditanggung, termasuk pandemi
Di masa pandemi ini, tak semua perusahaan asuransi memberikan perlindungan untuk pandemi Covid-19. Biasanya asuransi dengan harga yang murah belum mengcover biaya jika pelancong terinfeksi covid-19 selama periode perjalanan. Jadi pastikan kembali kalau asuransi Anda mengcover Covid-19.
Beberapa travel insurance termasuk Allianz Indonesia menambahkan biaya cover medis untuk Covid-19, saat banyak asuransi travel lainnya menawarkan harga murah tanpa perlindungan di masa pandemi.
"Allianz Indonesia sendiri menyediakan asuransi perjalanan yang berlaku untuk perjalanan pulang-pergi (single trip), dan tahunan (annual) untuk Anda yang aktif melakukan perjalanan dalam satu tahun."
Alwin mengungkapkan, dalam risiko-risiko terburuk yang mungkin dialami pelancong, proses klaimnya bisa dilakukan dengan menghubungi kontak darurat asisten 24 jam yang ada di polis asuransi.
"Anda dapat melaporkan situasi yang dialami dan nanti akan diarahkan untuk proses selanjutnya dan dirujuk ke rumah sakit terdekat. Emergency Assistance Allianz akan berkoordinasi rumah sakit setempat yang dapat melakukan perawatan untuk Tertanggung. Asuransi perjalanan akan memberikan manfaat secara cashless untuk manfaat rawat inap yang dijamin, namun untuk rawat jalan yang dijamin, penggantiannya bersifat reimbursement."