Rasa lapar tengah malam kerap ditolong dengan kehadiran 'junk food' seperti kentang goreng, burger, gorengan, dan minuman soda.
Kebiasaan buruk ini akan membuat bagian otak yang berhubungan dengan proses belajar, mengingat dan kesehatan mental semakin kecil.
Menurut WebMD, sebaiknya Anda banyak mengonsumsi berry, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan sayuran hijau untuk menjaga fungsi otak dan memperlambat penurunan mental.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika Anda belum menemukan alasan untuk berhenti merokok, cukup ingat bahwa kebiasaan merokok berhubungan dengan otak Anda yang belakangan lemot.
Merokok mengganggu fungsi paru dan jantung di mana zat-zat kimia pada rokok akan memperlambat transportasi oksigen ke otak. Saat makin sedikit pasokan oksigen, maka fungsi otak juga makin menurun.
Sepotong cake cokelat kadang kurang. Ini kemudian masih ditambah dengan macaron, biskuit dan tidak lupa milkshake.
Ada perasaan bahagia setelah mengonsumsi makanan atau minuman manis. Namun sebenarnya otak Anda sama sekali tidak bahagia.
Tinggi konsumsi gula akan menaikkan kadar glukosa dalam darah. Glukosa meroket, tetapi produksi senyawa kimia otak bernama 'brain-derived neurotrophic factor' (BDNF) menurun. Padahal senyawa kimia ini diperlukan otak untuk membentuk memori baru dan mempelajari hal baru.
Apa akibatnya? Anda membatasi kemampuan otak untuk belajar dan membentuk memori. Ini mungkin bisa menjawab kenapa Anda bermasalah dengan memori jangka pendek.
Rebahan kadang dilihat sebagai 'reward' setelah berjam-jam berkutat dengan pekerjaan. Kalau sesekali dilakukan, sebenarnya rebahan tidak akan bawa masalah.
Namun saat rebahan jadi kebiasaan, dilakukan seharian sampai-sampai Anda tidak melakukan apa-apa, ini tidak akan baik buat otak.
Schreiber menyarankan untuk memberikan tantangan buat otak dan mencoba aktivitas baru. Ini terbukti bisa menurunkan risiko kehilangan memori.
(els/agn)