Menerawang Indonesia di Tahun 2022 dari Kacamata Astrologi
Sebagian orang menganggap bisa bertahan melalui 2020-2021 adalah sebuah prestasi. Tidak bisa dimungkiri situasi pandemi memang mengubah segala tatanan kehidupan. Namun apakah situasi serba tidak pasti masih akan terus berlanjut di tahun 2022?
Berbincang dengan Canti Widyadhari, astrologer sekaligus pendiri Foxglove Soulwork dari kacamata astrologi, apapun yang terjadi di bumi termasuk pengalaman manusia dipengaruhi oleh pergerakan planet.
Menilik situasi di 2020, bisa dibilang ini merupakan tahun 'kehancuran', di mana ada konjungsi Saturnus dan Pluto di Capricorn. Saturnus merepresentasikan struktur, status quo, brick and mortar (jika di dunia bisnis), bertemu dengan Pluto yang merepresentasikan transformasi, kelahiran, kematian.
Artinya, segala hal yang dianggap terstruktur, mendasar semua 'porak-poranda'.
Sedangkan 2021 merupakan tahun 'rekonstruksi' atau pembangunan kembali. Canti menyebut kejadian besar di 2021 adalah Saturnus dan Uranus membentuk sudut 90 derajat, di mana Saturnus memasuki Aquarius.
Aquarius merepresentasikan komunitas, inovasi dan mendobrak tatanan. Di 2020 orang melihat pemerintah tidak bisa diandalkan, kemudian ada transisi di mana rakyat mengandalkan rakyat (from people to people).
Akan tetapi, 2022 rupanya memiliki 'warna' cukup berbeda.
"Tahun 2022 ditentukan dua planet, ada Neptunus dan Jupiter di Pisces. Keduanya akan konjungsi (bertemu atau tampak dekat) di 12 April 2022, tapi sebenarnya [efeknya] sudah agak terasa seharusnya," kata Canti pada CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu.
Jupiter adalah planet yang merepresentasikan penjelasan, memberitahu peluang-peluang yang mungkin bisa diraih ke depan. Setelah 'dihajar' realita, 2022 memberikan kesempatan untuk kembali bermimpi, berencana, membangun kembali. Mungkin tidak semua langsung terwujud tetapi situasi akan lebih rileks.
Sedangkan Neptunus itu planet uang berhubungan dengan spiritualitas, seni, film, kesehatan mental, psikologi, juga hal-hal yang berhubungan dengan mimpi. Artinya, tahun ini orang bisa lebih rileks, merancang masa depan, berimajinasi.
"Dari astrologer luar melihatnya border sudah lebih rileks, lebih terbuka. Jupiter dan Neptunus itu planet yang menguasai Pisces jadi, 2022 itu Pisces banget. Neptunus itu sisi Pisces yang tidak bisa punya boundaries (batasan), jadi apa-apa kalau lagi feely, emosional. Lalu Jupiter itu Pisces yang gampang 'ambyar', terus kalau dimintain tolong susah bilang enggak," jelasnya.
"Jadi saat Jupiter pindah ke Pisces, efeknya adalah apapun yang kita hype, impikan, menentukan intensi di awal tahun, itu bisa banyak yang tiba-tiba kejadian, effortlessly. Tapi otomatis, dengan kombinasi dua planet ini, kalau kita enggak berpegang teguh sama pelajaran-pelajaran dua tahun terakhir, yang ada kita kebablasan."
Kesannya, lanjut Canti, 2022 terlihat baik-baik saja. Namun realitanya tidak sepenuhnya demikian. Saat border mulai rileks, negara-negara mengurangi restriksinya dan Covid-19 sudah dianggap sebagai bagian dari kehidupan dan orang mulai lengah, tentu ini bukan hal baik terlebih ada Omicron.
Bagaimanapun, 2022 akan jadi tahun yang baik untuk pemulihan (healing). Akses pemulihan makin banyak bermunculan termasuk praktisi healing, tarot reader, terapi psikologis seiring dengan orang-orang yang semakin sadar akan pentingnya pemulihan.
Ini tahun yang spiritual sehingga ada kemungkinan akan ada paham-paham spiritual baru, kemunculan figur religius. Kenapa? Jupiter juga menguasai Sagitarius, sedangkan Sagitarius berhubungan dengan keyakinan, kepercayaan agama, filosofi.
Simak penuturan Canti soal Indonesia di tahun 2022 dari kacamata astrologi selengkapnya di halaman berikut.