7 Penyebab Kulit Memar Meski Tak Cedera
Anda mungkin pernah mendapati kulit yang tiba-tiba memar. Padahal Anda merasa tidak mengalami benturan atau kecelakaan apapun. Apa penyebabnya?
Sebagaimana dilansir WebMD, memar adalah cedera umum yang menyebabkan perubahan warna pada kulit. Darah dari sel darah yang rusak di bawah kulit terkumpul di dekat permukaan kulit, menghasilkan apa yang dianggap sebagai tanda hitam dan biru.
Ketika kulit Anda tiba-tiba memar, ini tidak selalu menunjukkan kondisi medis yang berbahaya. Namun saat terjadi perubahan mendadak secara tiba-tiba dengan jumlah memar yang cukup banyak, Anda mungkin perlu segera mendatangi dokter.
Penyebab kulit memar
Ada banyak hal yang bisa membuat kulit Anda memar. Beberapa orang akan mengalami memar tiba-tiba seiring bertambahnya usia. Hal ini terjadi karena pembuluh darah menjadi lebih lemah dan kulit menipis.
Tak hanya itu, mudah memar juga dapat diturunkan dalam keluarga. Saat mengalami memar Anda memang bisa membiarkannya begitu saja hingga akhirnya memudar dan hilang sendiri.
Hanya saja ada beberapa kondisi yang harus diwaspadai saat memar semakin sering dan jumlahnya banyak. Bisa jadi memar di tubuh menjadi tanda Anda sedang mengalami kondisi kesehatan tertentu.
Berikut beberapa hal yang bisa menyebabkan kulit Anda mengalami memar secara tiba-tiba.
1. Konsumsi obat tertentu
Saat Anda mengonsumsi obat yang bisa mengencerkan darah, memar bisa muncul di beberapa bagian tubuh. Tak hanya itu, beberapa obat-obatan lain juga bisa melemahkan atau mengubah aliran pembuluh darah.
Jika menemukan kejanggalan berupa memar tiba-tiba setelah mengonsumsi obat tertentu, coba konsultasikan pada dokter untuk menyesuaikan kembali resep obat yang Anda terima.
2. Konsumsi alkohol hingga penyakit hati
Konsumsi alkohol berlebihan bisa merusak hati. Salah satunya risiko terkena penyakit sirosis yakni penyakit yang terjadi saat fungsi hati mulai rusak.
Saat ini terjadi, hati bisa berhenti memproduksi protein yang membantu pembekuan darah. Akibatnya, Anda akan mengalami pendarahan yang berlebihan dan mudah memar.
3. Gangguan pendarahan
Berbagai kondisi genetik memang bisa menyebabkan darah seseorang membeku secara perlahan atau tidak sama sekali. Penyakit Von Willebrand, gangguan perdarahan yang paling umum, mempengaruhi sekitar 1 persen dari populasi.
Seseorang dengan kondisi ini memiliki protein Von Willebrand yang rusak atau tidak ada yang penting untuk pembekuan darah. Tak hanya itu, hemofilia juga bisa membuat kulit memar di beberapa bagian tubuh.
4. Kekurangan vitamin
Kekurangan vitamin mudah untuk diperbaiki. Namun, penting bagi dokter untuk mendiagnosis defisiensi ini dengan tes darah sehingga mereka dapat merekomendasikan suplemen vitamin yang sesuai.
5. Vaskulitis
Vaskulitis mengacu pada kondisi yang menyebabkan pembuluh darah meradang. Selain peningkatan perdarahan dan memar, seseorang mungkin mengalami sesak napas, mati rasa pada anggota badan, bisul, benjolan kulit, atau bintik-bintik ungu pada kulit.
Jenis perawatan tergantung pada tingkat keparahan vaskulitis dan area tubuh mana yang terpengaruh.
6. Purpura pikun
Purpura pikun atau senile purpura juga menjadi penyebab memar tiba-tiba. Kondisi ini, biasanya menyerang orang tua, termasuk sekitar 10 persen orang di atas usia 50 tahun. Ini menyebabkan lesi seperti memar kemerahan dan keunguan pada kulit dan kemungkinan besar mempengaruhi lengan dan tangan.
Orang dengan purpura pikun perlu berhati-hati terhadap memar yang mudah terjadi dan berusaha melindungi kulit dari cedera. Tidak ada obatnya, tetapi dokter mungkin dapat merekomendasikan pengobatan gaya hidup untuk mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan lesi.
7. Kanker
Peningkatan perdarahan yang tiba-tiba, termasuk memar, mungkin merupakan tanda kanker. Kanker yang memengaruhi darah dan sumsum tulang, seperti leukemia, dapat menyebabkan memar.
(tst/agn)