Sup Joumou, Kebebasan Haiti dalam Semangkuk Sup di Tahun Baru

CNN Indonesia
Minggu, 02 Jan 2022 22:02 WIB
Ilustrasi. Sup labu joumou menjadi sajian spesial masyarakat Haiti pada setiap 1 Januari untuk merayakan momen tahun baru dan memperingati kemerdekaan negara. (FoodiesFeed/Jakub Kapusnak)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sup labu joumou jadi salah satu sajian spesial masyarakat Haiti dalam merayakan pergantian tahun dan kemerdekaan negara.

Sup menjadi simbol kebebasan masyarakat Haiti. Sebelumnya, sup dianggap sebagai salah satu alat penindasan masyarakat Haiti.

Melansir AFP, masyarakat Haiti diperbudak dengan menanam giraumon atau bahan utama pembuatan sup. Masyarakat juga dilarang menikmati sup. Dahulu kala, sup hanya disajikan untuk tuan-tuan kebun asal Prancis.

Namun, itu semua berubah sejak 1 Januari 1804, saat Haiti memproklamirkan kemerdekaannya dari kolonialisme Prancis.

Kala itu, pemimpin kulit hitam pertama Haiti, Marie-Claire Heureuse Felicite, menyajikan sup joumou sebagai jamuan kemenangan.

Sejak saat itu, sup joumou menjadi sajian yang selalu hadir saat perayaan tahun baru dan hari kemerdekaan.

Keluarga Stephanie Smith, misalnya, yang menyajikan sup joumou pada pergantian tahun baru 2022. Rosemene Dorceus sengaja membuat sup dalam jumlah yang sangat banyak untuk merayakan pergantian tahun sekaligus memperingati hari kemerdekaan.

Semangkuk sup joumou biasanya berisi campuran daging, sayuran, pasta, dan labu.

"Ada delapan orang di keluarga kami. Tapi, sayangnya di lingkungan ini, ada orang yang tak mampu membuat sup. Jadi kami membuat untuk mereka," ujar Smith.

Sejak 31 Desember 2021, dapur mulai sibuk. Bahkan sebelum matahari terbit pertama pada 1 Januari, para wanita sudah sibuk di sekitar kompor.

Pengakuan UNESCO

Sup yang kaya akan sejarah ini baru saja menerima pengakuan internasional. UNESCO menetapkannya sebagai bagian dari 'warisan budaya takbenda kemanusiaan' pada 16 Desember 2021.

"Perjuangan Haiti dan suaranya telah dibuat tak terlihat, dan ini adalah cara untuk merekamnya," ujar Dominique Dupuy, Duta Besar Haiti untuk UNESCO.

Dupuy mengatakan bahwa dalam catatan sejarah, Haiti merupakan negara pertama yang menghapus perbudakan.

Di Haiti, memasak sup joumou sudah menjadi kebiasaan yang berlangsung selama lebih dari dua abad. Sup adalah cara untuk menghormati negara dan masa lalunya.

(asr)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK