Penelitian di Prancis mengungkapkan telah mendeteksi virus corona varian baru yang sementara ini disebut dengan varian IHU. Berdasarkan database global, varian ini diberi kode B.1.640.2.
Dalam studi tersebut, peneliti dari Institut Hospitalo-Universitaire, Prancis menyatakan bahwa varian ini menyebabkan gejala Covid-19 yang ringan.
"Pasien (yang sudah divaksinasi) mengembangkan gejala pernapasan ringan sehari sebelum diagnosis," tulis peneliti dalam artikel yang belum melalui peer-review di medRxiv, dikutip dari NY Post.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, peneliti mengatakan ini baru temuan awal pada 12 pasien sehingga belum dapat diambil kesimpulan untuk digeneralisasi.
"Ini masih terlalu dini untuk berspekulasi mengenai virologi, epidemiologi, atau pun temuan klinis dari varian IHU berdasarkan 12 kasus yang ada," kata peneliti pada 12 Desember lalu.
Sementara itu, WHO hingga saat ini belum memberikan penjelasan mengenai varian IHU.
Sebelumnya, varian IHU menjadi topik pembicaraan setelah ditemukan dilaporkan dideteksi di Prancis. Orang yang pertama terinfeksi dilaporkan baru kembali dari Kamerun.
Varian ini disebut memiliki 46 mutasi. Jumlah mutasi yang tinggi ini mengkhawatirkan para ahli.
(ptj)