Pediophobia, Fobia atau Ketakutan pada Boneka

CNN Indonesia
Kamis, 06 Jan 2022 07:03 WIB
Spirit doll di kalangan artis memang jadi fenomena tersendiri. Namun tak dimungkiri kalau ada orang yang takut pada boneka.
Spirit doll di kalangan artis memang jadi fenomena tersendiri. Namun tak dimungkiri kalau ada orang yang takut pada boneka. (iStockphoto)
Jakarta, CNN Indonesia --

Spirit doll di kalangan artis memang jadi fenomena tersendiri. Namun tak dimungkiri kalau ada orang yang takut pada boneka.

Ketakutan pada boneka ini disebut sebagai pediophobia. Pediophobia, atau ketakutan pada boneka, diyakini sebagai jenis automatonophobia, atau ketakutan akan sosok humanoid. Beberapa orang takut pada semua boneka dan mainan boneka, sementara yang lain hanya takut pada jenis tertentu.

Boneka yang berbicara atau bergerak dan boneka porselen kuno menjadi sasaran ketakutan yang umum.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun orang-orang cenderung punya pemikiran bahwa anak perempuan harus main boneka. Padahal tak semua anak perempuan suka boneka khususnya boneka bayi. Mereka mungkin menjadi tertekan jika anak mereka berteriak atau menangis ketika boneka disajikan.

Namun, penting untuk diingat bahwa anak kecil baru belajar memisahkan fantasi dari kenyataan. Boneka yang tampak seperti manusia tapi sebenarnya bukan, bisa menakutkan bagi anak.

Seperti kebanyakan fobia, pediofobia tidak didiagnosis pada anak-anak kecuali jika telah berlangsung selama lebih dari enam bulan. Mengutip Very Well Mind, ketakutan ini telah banyak dieksploitasi dalam pengaturan budaya pop, mulai dari film hingga acara Halloween.

Dalam sebagian besar kejadian ini, premisnya adalah bahwa boneka yang tampaknya tidak berbahaya telah menjadi makhluk hidup yang bertekad untuk menghancurkan.

Film-film ini menyentuh ketakutan utama yang mungkin menjadi salah satu akar dari pediofobia; ketakutan akan pembunuh diam-diam.

(chs)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER