3 Cara Membedakan Sperma Subur atau Tidak

Sperma yang subur menjadi salah satu aspek penentu kesuburan pria. Selain meningkatkan peluang kehamilan, sperma subur juga menentukan kesehatan bakal janin di dalam kandungan.

Untuk itu, penting mengetahui cara membedakan sperma subur atau tidak agar Anda dan pasangan cepat memiliki keturunan dan kehamilan yang sehat.

Cara Membedakan Sperma Subur atau Tidak

Berikut ini 3 cara membedakan sperma subur atau tidak, merujuk Healthline.

1. Kuantitas

Kuantitas sperma yang sehat sekitar 15 juta untuk setiap mililiter air mani. Jika kurang dari itu, sperma dianggap tidak subur sehingga kecil kemungkinan untuk dapat membuahi sel telur. Dalam beberapa kasus, air mani sama sekali tidak mengandung sperma.

Untuk mengeceknya, Anda harus melakukan tes di laboratorium.

Banyaknya sperma sangat penting. Meski hanya membutuhkan satu sperma dan satu sel telur agar pembuahan berhasil, namun banyaknya sperma yang sehat akan meningkatkan peluang wanita untuk hamil.

Volume sperma yang rendah pun menunjukkan kesehatan pria secara umum. Sebuah studi menemukan bahwa pria dengan jumlah sperma rendah cenderung obesitas, memiliki risiko tinggi tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit jantung, dan stroke.

Untuk menambah jumlah sperma Anda dapat melakukan sejumlah hal seperti olahraga teratur, menghindari panas pada testis, dan mengonsumsi makanan kaya zinc, coenzyme Q10, vitamin E, vitamin C, hingga asam folat.

Berikut ini beberapa makanan yang direkomendasikan untuk meningkatkan kuantitas sperma, mulai dari kacang hijau, brokoli, yoghurt, daging domba, daging sapi, kacang-kacangan, daging ayam, alpukat, kacang merah, bayam, hingga jeruk.

2. Pergerakan Sperma

Sama dengan volume, cara melihat pergerakan sperma pun harus melalui tes laboratorium. Sperma yang subur memiliki motilitas atau pergerakan yang cepat dan lincah.

Agar dapat membuahi sel telur, sedikitnya Anda perlu 40 persen sperma dengan pergerakan yang baik.

Cepat lambatnya pergerakan sperma disebabkan banyak faktor. Sejumlah pria mungkin memiliki penyebab genetik, sementara yang lain memiliki kondisi medis yang tidak terdiagnosis.

Gaya hidup dan faktor lingkungan pun berperan besar dalam motilitas sperma. Merokok, misalnya, dapat menurunkan kelincahan sperma, terutama jika pria tersebut merokok lebih dari 10 batang per hari.

Jenis pekerjaan pun dapat mengurangi kesuburan sperma, terutama yang memiliki risiko trauma berulang pada area panggul seperti bidang di militer, melukis, atau mengemudi.

Perubahan gaya hidup sangat membantu meningkatkan pergerakan sperma, beberapa di antaranya dengan berolahraga secara teratur, menjaga berat badan ideal, mengurangi minuman beralkohol, dan berhenti merokok.

3. Bentuk Sperma

Cara membedakan sperma subur yang ketiga ini dapat dilihat dari bentuknya. Sperma yang sangat sehat bentuk kepalanya bulat dan ekornya panjang serta kuat.

Bentuk kepala sperma yang bulat penting karena memengaruhi kemampuan sperma untuk melarutkan permukaan luar sel telur untuk membuahinya.

Bentuk sperma memengaruhi kesuburan karena sperma harus memiliki bentuk yang normal untuk dapat menembus sel telur. Meski demikian, bentuk hanyalah salah satu dari banyak faktor penentu kesuburan pria.

Usia juga bisa memengaruhi bentuk sperma. Biasanya lebih muda usia, lebih sehat dan bagus bentuk spermanya. Sama seperti volume dan pergerakan sperma, bentuknya pun bisa diperbaiki karena tubuh terus memproduksi sperma.

Asupan makanan yang bergizi, menjadikan berat badan ideal, dan menggunakan celana dalam yang longgar menjadi beberapa cara untuk memperbaiki bentuk sperma.

Demikian cara membedakan sperma subur atau tidak. Untuk memastikan sperma subur atau tidak dapat dilakukan dengan tes kesuburan.

Tes kesuburan biasanya dilakukan secara menyeluruh, mulai dari konsultasi dengan ahli urologi, pengecekan riwayat kesehatan, pemeriksaan, hingga tahap tes kesuburan.