Indah membagikan sejumlah tips mengendalikan diri agar tidak flexing, sebagai berikut.
Pastikan bahwa ekspektasi yang dimiliki tidak melebihi realita dan kemampuan yang dimiliki, sehingga tidak memaksakan diri.
Kontrol diri untuk menunjukkan hal-hal yang dirasa perlu dan berguna.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berpikir dahulu sebelum bertindak terkait dampak baik dan buruk dari perilaku flexing yang dilakukan," kata Indah.
Pahami diri dan lihat lebih jauh tentang kekuatan dan potensi yang dimiliki. Alih-alih berfokus pada perilaku pamer, coba cari tau hal yang dimiliki atau kekuatan diri. Selain itu, Indah menyarankan untuk menyadari bahwa memamerkan apa yang dimiliki belum tentu sepenuhnya menunjukkan bahwa kita hebat.
Coba untuk memahami bagaimana tanggapan orang lain terkait apa yang kita lakukan. Coba pikirkan apakah orang lain akan terganggu atau tidak.
Ketimbang fokus pada memamerkan segala sesuatu, lebih baik fokus untuk menikmati setiap momen dari berbagai kegiatan yang dilakukan baik bersama diri sendiri, teman, pasangan, maupun keluarga.
Lihat Juga : |
Menurut Indah, terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan dalam menghadapi orang yang suka flexing.
Pertama, jika memiliki hubungan yang dekat dan komunikasi yang baik, seseorang bisa mengingatkan terkait flexing tersebut.
Kedua, jika tidak terlalu dekat atau tidak berhasil mengingatkan, perilaku flexing tersebut bisa diabaikan.
"Cara yang efektif untuk menghadapi orang-orang yang berperilaku flexing adalah dengan mengabaikan. Orang-orang yang berperilaku flexing akan semakin mendapat kepuasan ketika kegiatan yang dia pamerkan dibahas dan ditanggapi oleh orang lain," kata Indah.
(ptj)