Apa Itu Terapi Metadon yang Dilakukan Tersangka Penipuan Tabrak Lari

CNN Indonesia
Senin, 31 Jan 2022 11:46 WIB
Terapi metadon disebut-sebut tengah dilakukan oleh tersangka kasus upaya pemerasan berinisial AF (46) yang menggunakan modus pura-pura jadi korban tabrakan.
ilustrasi terapi narkoba( Stockphoto/kieferpix)
Jakarta, CNN Indonesia --

Terapi metadon disebut-sebut tengah dilakukan oleh tersangka kasus upaya pemerasan berinisial AF (46) yang menggunakan modus pura-pura jadi korban tabrakan di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur saat memeras korban.

Pelaku juga mengakui aksi pemerasan yang dilakukan itu untuk mendapatkan uang demi memenuhi kebutuhan terapi yang tengah dijalaninya, yakni terapi metadon untuk pecandu heroin.

Apa itu terapi metadon yang dilakukan tersangka AF hingga harus melakukan aksi pemerasan dengan modus pura-pura menjadi korban tabrakan?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Metadon sebenarnya merupakan obat-obatan yang masuk dalam golongan opioid seperti heroin dan obat adiktif lainnya. Dokter biasanya memberikan metadon ke pasiennya untuk mengobati rasa sakit yang luar biasa.

Dilansir dari WebMD, saat ini metadon memang digunakan sebagai bagian dari program pengobatan kecanduan heroin atau obat penghilang rasa sakit narkotika.

Saat seseorang menggunakan metadon, obat ini akan mengubah otak dan sistem saraf dalam merespons rasa sakit. Alih-alih rasa nyeri, perasaan lega yang malah muncul di pikiran Anda.

Para ahli mengatakan, orang yang menggunakan metadon untuk mengobati kecanduan harus menggunakannya setidaknya selama satu tahun saat menjalani pemulihan.

Dilansir dari NCBI, penggunaan metadon untuk terapi metadon demi mengobati ketergantungan opioid seperti heroin dan opium telah dilakukan sejak 1950-an. Metadon diyakini bisa mengurangi keinginan para pecandu untuk menggunakan heroin atau jenis narkotika lainnya.

Seperti opioid lainnya, metadon juga bersifat adiktif. Walau begitu, saat penggunaan metadon tidak sama dengan ketergantungan pada opioid ilegal seperti heroin. Pasien lebih aman menggunakan metadon, apalagi dilakukan di bawah pengawasan medis.

Tak semua orang bisa gunakan terapi metadon

Meskipun digunakan sebagai terapi, ada beberapa orang yang dilarang mengonsumsi atau menggunakan metadon dalam pengobatan. Mereka yang menderita penyakit jantung, gangguan irama jantung, riwayat cedera kepala, tumor otak hingga kejang tak diperbolehkan mengonsumsi metadon.

Selain itu, orang dengan penyakit hati atau ginjal, memiliki masalah buang air kecil hingga tiroid juga dilarang menggunakan metadon.

Saat ini metadon untuk terapi metadon juga telah masuk dalam daftar obat esensial WHO yang bisa digunakan untuk pengobatan bagi para pasien yang ketergantungan heroin.

(tst/chs)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER