Serba-serbi Stevia, Pemanis Alternatif untuk Diabetes

CNN Indonesia
Rabu, 02 Feb 2022 20:06 WIB
Gula biasanya jadi bahan pangan tambahan untuk memberikan rasa manis. Namun, terlalu banyak gula bisa berdampak buruk pada kesehatan.
Hampir semua orang suka rasa manis yang berasal dari gula. Rasa manis ini menambah kelezatan makanan atau minuman membuatnya terasa nikmat saat disantap.(iStockphoto/HandmadePictures)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gula biasanya jadi bahan pangan tambahan untuk memberikan rasa manis. Namun, terlalu banyak gula bisa berdampak buruk pada kesehatan.

Meski terasa lezat, konsumsi banyak gula atau makanan manis ternyata tidak sehat dan bisa menimbulkan berbagai macam penyakit. Karena alasan kesehatan ini, orang mulai beralih ke gula stevia yang disebut-sebut lebih sehat dengan rasa manis yang sama seperti gula.

Apa itu stevia?

Dilansir dari The Healthy, stevia adalah sebuah tanaman yang biasanya digunakan sebagai pengganti gula. Tanaman ini mengandung steviol glikosida yang bisa digunakan sebagai pemanis. Stevia dapat ditemukan dalam minuman, makanan penutup, permen karet, makanan yang dipanggang, permen, yogurt, dan kemasan untuk digunakan dalam minuman.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan stevia sebagai bahan makanan aman, tetapi stevia ini harus diolah bukan berbentuk daun atau tumbuhan.

Stevia dipercaya tidak akan menaikan kadar gula di darah. Hal ini diungkap oleh ahli gizi terdaftar dan pendidik bersertifikat dalam program manajemen berat badan di NYU Langone, New York Leah Kaufman.

"Stevia akan menjadi alternatif gula yang baik dan aman bagi pasien diabetes," kata Kaufman.

Sebuah studi 2017 lalu di Nature Communications menemukan bahwa stevia merangsang protein yang penting untuk persepsi rasa dan terlibat dalam pelepasan insulin setelah makan. Hormon insulin diproduksi oleh pankreas untuk mengatur gula darah.

American Diabetes Association dan American Heart Association juga setuju bahwa stevia dapat bermanfaat bagi penderita diabetes jika mereka menggunakannya dalam jumlah sedang dan tidak mengimbanginya dengan mengonsumsi kalori ekstra di lain waktu.

European Food Safe Authority dan Joint Food and Agriculture Organization/World Health Organization Expert Committee on Food Additives menetapkan kisaran asupan harian yang dapat diterima tidak lebih dari 12 mg setiap hari yang setara dengan 40 paket untuk orang seberat 150 pon.

Amankah mengonsumsi stevia?

Stevia disebut aman karena memiliki nol kalori tapi 200 kali lebih manis dari gula biasa. Berikut dampak stevia pada kesehatan saat seseorang mengonsumsinya dengan tepat.

1. Diabetes
Anda mungkin menemukan stevia bermanfaat bagi penderita diabetes. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa stevia mungkin merupakan cara yang aman dan efektif untuk membantu mengelola kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2.

Dilansir dari Healthline, menggunakan produk ini dalam jumlah sedang atau memilih ekstrak stevia murni dapat membantu menjaga kadar gula darah ada dalam ukuran normal jika Anda menderita diabetes.

2. Kehamilan

Bukti terbatas ada pada keamanan stevia selama kehamilan. Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa pemanis ini tidak berdampak negatif pada kesuburan atau hasil kehamilan bila digunakan dalam jumlah sedang.

Selain itu, berbagai lembaga menganggap glikosida steviol yang terdapat dalam stevia aman untuk orang dewasa, termasuk selama kehamilan.

3. Anak-anak

Stevia dapat membantu mengurangi konsumsi gula tambahan, yang sangat bermanfaat bagi anak-anak.

Menurut American Heart Association (AHA), asupan gula tambahan yang lebih tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung pada anak-anak dengan mengubah kadar trigliserida dan kolesterol dan berkontribusi pada penambahan berat badan. Mengganti gula tambahan dengan stevia berpotensi meminimalkan risiko ini.

Efek samping stevia

Meskipun diakui aman, stevia juga dapat menyebabkan efek samping pada beberapa orang. Misalnya, satu ulasan mencatat bahwa pemanis nol kalori seperti stevia dapat mengganggu konsentrasi bakteri usus yang bermanfaat, yang memainkan peran sentral dalam pencegahan penyakit, pencernaan, dan kekebalan.

Untuk hasil terbaik, kurangi asupan dan pertimbangkan untuk mengurangi konsumsi jika Anda mengalami efek samping negatif.

(tst/chs)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER