HARI KANKER SEDUNIA

Dokter Ungkap Banyak Pasien Kanker Pilih Pengobatan Alternatif

CNN Indonesia
Jumat, 04 Feb 2022 16:59 WIB
Dokter Bambang Dwipuyono mengungkapkan banyak pasien kanker lebih memilih pengobatan alternatif. Kondisi ini dapat merugikan pasien.
Dokter Bambang Dwipuyono mengungkapkan banyak pasien kanker lebih memilih pengobatan alternatif. Kondisi ini dapat merugikan pasien.(Foto: iStockphoto/Pornpak Khunatorn)
Jakarta, CNN Indonesia --

Diagnosis kanker ibarat mimpi buruk. Ketika Anda dinyatakan menderita kanker, dunia terasa runtuh. Bayangan kematian seakan tergambar jelas di depan mata.

Selain itu, pengobatan kanker juga tergolong mahal. Pengobatan kanker memerlukan uang yang tidak sedikit bahkan bisa mencapai puluhan juta.

Hal inilah yang menyebabkan sebagian orang memilih pengobatan alternatif saat didiagnosis kanker. Dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan onkologi ginekologi di Rumah Sakit Pondok Indah, Bambang Dwipoyono mengakui banyak pasiennya yang memilih menjalani pengobatan alternatif saat pertama kali divonis kanker.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menyebut, pilihan pengobatan alternatif ini cukup menyesakkan lantaran sebagian besar pasien akan kembali setelah kondisi kanker semakin memburuk.

"Saat divonis awal sebenarnya bisa sembuh karena masih dini, kemudian menghilang tidak ada kabar, tahu-tahu datang lagi kankernya sudah parah. Ternyata mencoba pengobatan alternatif, ini menyesakkan sekali," kata Bambang dalam webinar yang digelar RSPI, Jumat (4/2).

Meski demikian, Bambang tak memiliki data pasti berapa banyak pasien yang memilih pengobatan alternatif alih-alih menjalani perawatan secara medis. Namun, dia sudah menemukan kasus ini sejak pertama kali bekerja pada 1995.

"Saya mulai bekerja sejak 1995, itu sudah ada. Banyak sekali, dan jujur ini menyesakkan," katanya.

Menurut Bambang, memang tak salah jika ada pasien yang memilih pengobatan alternatif. Ini semua kehendak dan pilihan dari pasien. Namun, Bambang menyayangkan lantaran kebanyakan pasien masih bisa diobati jika kanker masih dalam tahap stadium awal.

Dia juga menyebut, pada stadium awal kemungkinan sembuh lebih besar dan biaya pengobatan pun relatif lebih murah.

"Tapi kebanyakan mencoba alternatif dulu, setelah makin parah baru kembali ke rumah sakit, ini yang menjadi sulit," kata dia.

Dalam kesempatan itu, Bambang juga menyebut saat ini belum ada pengobatan alternatif yang memang memiliki efikasi yang bagus. Dia belum menemukan ada pengobatan alternatif yang memang berhasil dan bagus untuk mengobati kanker.

"Kalau hanya suplemen begitu mungkin ada ya, tapi untuk pengobatan alternatif yang saya tahu belum ada yang bagus," katanya.

(tst/tst/ptj)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER