Tisu magic merupakan jenis tisu basah yang dipercaya bisa meningkatkan performa seks pria hanya dengan satu kali usapan. Karena kemagisannya tisu ini dianggap dapat membuat pria tahan lama di ranjang. Tak sedikit pula yang menganggap tisu ini sebagai alternatif penanganan ejakulasi dini.
Apakah benar tisu magic bisa meningkatkan performa seks hingga menangani ejakulasi dini?
Dokter yang juga seksolog, Haekal Anshari mengatakan tisu magic bekerja membuat proses ejakulasi tertunda karena penggunanya kurang merasakan sensasi penetrasi saat berhubungan seks.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tisu basah ini bisa mengurangi sensitivitas penis saat digunakan," kata Haekal saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (21/2).
Kandungan Benzocaine yang ada di dalam tisu magic menjadi penyebab sensitivitas itu berkurang. Benzocaine memiliki kemampuan anestesi yang bisa memblokir sensasi rangsangan yang diterima kulit penis, sehingga penis terasa baal saat penetrasi.
"Selain itu, tisu ini juga mengandung alkohol, benzalkonium chlorida, triclosan, glyceryl cocoate, bahkan parfum," kata dia.
Haekal mengatakan produk ini tidak direkomendasikan dalam terapi medis, terutama untuk mengatasi ejakulasi dini. Pasalnya, hingga saat ini belum ada bukti ilmiah terkait tisu magic yang bisa menyembuhkan ejakulasi dini.
"Memang benar benzocaine dapat mengurangi ejakulasi dini sebesar 4 persen, tapi belum ada bukti ilmiah jika tisu magic benar-benar ampuh," kata dia.
Berbagai kandungan yang terdapat di dalam tisu magic bisa menimbulkan efek samping, tak hanya untuk pria yang menggunakannya, tetapi untuk wanita yang menjadi pasangan seksualnya.
Haekal menuturkan kandungan di dalam tisu magic bisa menyebabkan reaksi alergi seperti ruam, kulit mengelupas, pembengkakan, hingga iritasi kulit yang parah.
"Bahkan dalam jangka panjang berisiko menyebabkan disfungsi ereksi," kata Haekal.
Oleh karena itu, alih-alih menggunakan tisu magic, Haekal menyarankan agar pria yang memiliki keluhan ejakulasi dini untuk melakukan pengobatan dengan cara berkonsultasi langsung ke dokter.
"Jangan menggunakan pengobatan sendiri karena berisiko menyebabkan komplikasi disfungsi seksual yang malah bisa bikin menyesal," kata dia.
(ptj)