
Sungguh malang nasib Paniyem. Sedari muda, nenek 71 tahun ini mengaku telah menjalani hidup yang keras. Kini di usianya yang renta dan kakinya yang telah pincang, Paniyem masih harus bekerja menyambung hidup.
Sehari-hari Paniyem bekerja menjual keranjang bambu hasil tangannya sendiri. Pagi sekali, dengan tertatih ia sudah pergi memotong bambu berdiameter besar. Bambu yang didapat kemudian dipotong kecil-kecil dan dihaluskan, lalu dianyam menjadi keranjang.
Keesokan harinya dia sendiri pula yang keliling menjual keranjang anyaman bambu sekitar desa Sumbertangkil, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Berkilometer-kilometer jalan dia tempuh sambil menggendong banyak keranjang. Namun tak setiap hari dagangannya laku meski dihargai hanya Rp20 ribu.
#Sahabatbaik, bantu ringankan hidup Paniyem agar tak perlu kesusahan berkeliling menjual keranjang bambu. Cara membantu Paniyem sederhana, yakni dengan Donasi sekarang juga melalui Berbuatbaik.id
Semua donasi akan disalurkan 100 persen ke penerima tanpa ada potongan. Donasi dari #Sahabatbaik akan berarti besar menopang hidup Paniyem.