'It takes two to tango'. Hubungan itu melibatkan dua orang. Jika hanya salah satu yang 'berinvestasi' atau berjuang dalam hubungan, berarti ini tidak seimbang alias bertepuk sebelah tangan.
"Seringkali pada tahap awal suatu hubungan kita jatuh cinta dengan citra orang yang kita inginkan. Hanya seiring waktu ketika kita dapat memeriksa situasi secara nyata. Inilah saat perilaku mereka tidak sesuai dengan harapan kita terhadap mereka," ujar Heather Garbutt, psikoterapis hubungan, seperti dikutip Metro UK.
Berikut tanda Anda berada dalam hubungan yang tidak seimbang alias bertepuk sebelah tangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam hubungan, ada memberi dan menerima (give and take) dan ini terus berfluktuasi. Ada kalanya Anda yang berjuang lebih keras, ada kalanya Anda cukup 'duduk manis' dan menunggu.
Akan tetapi, perasaan Anda sebenarnya bertepuk sebelah tangan saat Anda yang lebih banyak berjuang. Sebagai contoh, Anda yang lebih sering mengajaknya berkencan, menghubungi atau sekadar mengirim teks.
Mungkin dia memang tidak pandai mengatur waktu atau berkomunikasi lewat medium apapun. Namun ini juga bisa berarti sebenarnya dia tidak peduli pada Anda.
Jika hubungan adalah sebuah kendaraan, ia memerlukan dua orang yang sama-sama berjuang agar kendaraan ini bisa terus beroperasi. Saat hanya salah satu yang jadi penggerak, ia akan cepat haus dan lelah.
"Kadang saat Anda lelah, itu karena Anda memberi dan tidak mendapatkan balasan," ujar Paulette Sherman, psikolog, seperti dikutip Women's Health Magazine.
Konflik akibat perbedaan pendapat sebenarnya sangat normal dalam hubungan. Konflik ini sehat jika disikapi sebagai sarana untuk lebih mengenal pasangan dan mendewasakan hubungan.
Namun jika hubungan ini sudah bertepuk sebelah tangan, pasangan seringkali ogah bertanggung jawab atas tindakan atau kesalahannya. Justru Anda yang dibuat minta maaf untuk mengatasi masalah itu.
Hubungan seharusnya membuat Anda nyaman dan bisa jadi diri sendiri. Di sini Anda justru merasa tidak aman atau insecure. Menurut Very Well Mind, saat pasangan terlihat tidak begitu peduli atau tidak memberikan usaha berarti, Anda terus mempertanyakan intensi, komitmen dan investasi dalam hubungan.
Tidak jarang, Anda justru menyalahkan diri sendiri karena hubungan tidak berjalan seimbang.
Salah satu kunci hubungan yang sehat adalah komunikasi. Saat komunikasi buruk, apa lagi yang Anda harapkan? Anda merasa tidak didengar, tidak dimengerti atau bisa saja dia terlihat tidak peduli.
Sebaliknya, Anda pun kesulitan mengakses informasi mengenai si dia, padahal esensi hubungan adalah mengenal satu sama lain lebih baik. Komunikasi tidak jarang meninggalkan rasa tidak puas dan kebutuhan tidak terpenuhi.