Kelompok yang Paling Rentan Alami Reinfeksi Covid-19

CNN Indonesia
Jumat, 04 Mar 2022 16:20 WIB
Omicron dilaporkan memicu risiko reinfeksi Covid-19 menjadi lebih tinggi. Namun, kelompok mana yang paling rentan alami reinfeksi Covid-19? (iStock/amenic181)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kemunculan varian Omicron dilaporkan memicu risiko terinfeksi kembali atau reinfeksi Covid-19 menjadi lebih tinggi. Namun, kelompok mana yang paling rentan alami reinfeksi Covid-19?

Reinfeksi Covid-19 adalah kondisi yang terjadi saat seseorang pernah positif Covid-19, lalu sembuh, dan terinfeksi kembali setelah beberapa waktu.

Seseorang yang mengalami infeksi ulang bisa sudah divaksin lengkap, vaksin sebagian, atau tidak divaksinasi sama sekali.

Dokter spesialis penyakit dalam yang juga menjabat sebagai Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Alergi Imunologi, Iris Rengganis mengatakan bahwa orang yang memiliki komorbid tidak hanya masuk kelompok yang rentan terpapar, tapi juga reinfeksi Covid-19.

"Antibodi mereka rendah, risiko terinfeksi Covid-19 jauh lebih tinggi," kata Iris dalam webinar yang digelar Satgas Covid-19, Rabu (2/3) lalu.

Komorbid Covid-19 yang dikenal selama ini adalah diabetes melitus, hipertensi, jantung dan beberapa penyakit parah lainnya.

Bukan hanya risiko terpapar, Iris juga mengungkapkan bahwa mereka lebih mudah mengalami reinfeksi Covid-19. Pasalnya, sekalipun sudah memiliki antibodi karena pernah terpapar, tapi risiko terinfeksi kembali tetap lebih lebih besar.

"Apalagi untuk Omicron, sudah divaksin, sudah pernah terpapar ya tetap berisiko. Ini karena antibodinya tidak sekuat mereka yang tidak punya komorbid sehingga efektivitas vaksin berkurang," paparnya.

Dalam kesempatan itu, Iris juga menyebut peningkatan herd immunity atau imunitas kelompok juga harus ditingkatkan. Ini berguna untuk melindungi mereka yang memang memiliki komorbid atau penyakit bawaan.

Jika dulu herd immunity di Indonesia cukup dengan 70 persen vaksinasi, saat ini justru harus ditingkatkan menjadi 90 persen. Sebab kata dia, semakin tinggi penularan maka herd immunity juga harus semakin meningkat.

"Oleh karena itu, vaksinasi harus semakin gencar, kita harus booster untuk penguatan antibodi dan ingat setelah vaksin pun bahwa ini bukan segalanya, tapi sebagai usaha untuk capai herd immunity, pertahanan pertama kita tetap protokol kesehatan," ujar Iris.

(tst/agn)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK