Fashion Division Buka Suara Soal Heboh 'Paris Fashion Week'

CNN Indonesia
Kamis, 10 Mar 2022 18:08 WIB
ilustrasi fashion week ( Istockphoto/Image Source)
Jakarta, CNN Indonesia --

Paris Fashion Week masih jadi pembicaraan hangat di kalangan warganet. Kehadiran para desainer Indonesia di Paris ini diboyong oleh organisasi penyelenggara pertunjukan di Paris, Fashion Division.

Fashion Division yang dikepalai oleh Wulan S.Haryono dan Khaled Khoualfi, yang menurut situs resminya merupakan "Sentra karier fesyen dan program pengayaan pertama di Indonesia untuk mahasiswa dan penggemar fesyen untuk membangun pengetahuan dan kesadaran yang kuat tentang industri mode."

Setelah berlarut-larut dengan perdebatan soal tuduhan pembodohan publik dan perkara on schedule dan off schedule, serta beredarnya proposal dengan harga ratusan juta per slot acara, Fashion Division pun angkat bicara.

Merespons kericuhan warganet atas informasi ini, Fashion Division membantah bahwa proposal acara dalam unggahan tersebut adalah milik mereka. Kemudian pihak Fashion Division hanya mengusung 12 desainer dalam acara, tanpa ada satu pun label atau KOL (key opinion leader) yang ramai dibicarakan warganet.

"Pada tanggal 05 Maret 2022, ada 12 desainer yang berada dalam tanggung jawab kami, seperti Harry Halim, Carol, Chen, Purana x Amero, Hanyutan, Adra x HMNS, Aksu, Binus, Ciputra University, Lasalle Surabaya, Am by Anggia Sari, Adiza, Elima x TBF dan Var erte," tulis pihak Fashion Division lewat unggahan di akun Instagram resmi mereka.

"Pada tanggal 06 Maret 2022, semua desainer berada dalam tanggung jawab Gekraf. Tim kami tidak pernah bertemu dengan para desainer mapun para KOL. ita hanya bekerja sebagai event organizer pada hari tersebut. Brand yang ada pada hari itu adalah Scarlett x IKYK, Greenlight x Ican Harem, 3 Seconds x Danjyo Hiyoji, La Sabelle x Em En Hair Design, Brand no brand, Yanti Adeni x Ayam Geprek Bensu, Dekranasda Banjar Baru, Chayra by Tika Ramlan, dan Hipmi carries the Shade Signature x Kosme Mask Brand, Shade Mulks + Dr.Lid."

Beberapa label fashion maupun non-fashion dalam negeri sempat berkoar telah berpartisipasi dalam gelaran mode bergengsi ini. Namun pada kenyataanya, mereka hanya melakukan pertunjukan di Paris, bukan agenda resmi Paris Fashion Week.

Tidak bisa dimungkiri, pencatutan Paris Fashion Week di unggahan media sosial telah memancing kehebohan warganet.

Pasalnya, Paris Fashion Week sendiri merupakan merek dan tidak bisa dicatut sembarangan. Pun gelaran ini hanya diikuti oleh desainer atau label yang memang diakui dan dipilih oleh Fédération de la Haute Couture et de la Mode (FHCM), organisasi penyelenggara Paris Fashion Week.

Beberapa desainer Indonesia yang ikut dalam show tersebut mendapat kritik karena penggunaan nama Paris Fashion Week, padahal mereka tak ada dalam jadwal resmi pekan mode tersebut.

Kritik Paris Fashion week ini juga melebar soal on dan off schedule tapi juga soal proposal yang tertulis soal biaya yang harus dibayar desainer untuk ikut show.

Politikus dan public figur Wanda Hamidah juga memberi kritik terhadap penyelenggaraan fashion show di Paris yang diselenggarakan Fashion Division dan juga biaya yang harus dibayar.

[Gambas:Instagram]



(chs)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK