Cerita di Balik Keterlibatan Sean Sheila di Paris Fashion Week

Sean Sheila menjadi salah satu label asal Indonesia yang diundang secara resmi untuk meramaikan gelaran Paris Fashion Week 2022. Label milik pasangan suami istri Sean Loh dan Sheila Agatha itu datang atas undangan resmi dari L'Adresse Paris Agency.

Sean Sheila berkesempatan untuk memamerkan 23 koleksinya di agenda showroom L'Adresse, yang menjadi salah satu bagian kalender resmi Paris Fashion Week.

Keikutsertaan Sean Sheila ke gelaran mode dunia itu tentu tak muncul ujuk-ujuk. Sejak Desember 2021 lalu, L'Adresse telah menghubungi Sean Sheila dan menawarkan mereka untuk bergabung dengan agenda showroom tersebut.

"Setelah pembicaraan yang lumayan panjang, kami akhirnya mendapatkan konfirmasi bahwa kami akan bergabung di showroom L'Adresse dengan support dari pemerintah, tepatnya KBRI di Paris," kata Sheila, kepada CNNIndonesia.com melalui pesan singkat, Rabu (9/3).

Namun, mereka berangkat ke Paris bukan untuk menampilkan koleksinya di atas catwalk, melainkan hanya ikut berpartisipasi memamerkan produknya di agenda showroom. Showroom sendiri merupakan sebuah pameran yang dihadirkan di tengah gelaran Paris Fashion Week sebagai wadah para desainer untuk memamerkan karyanya di depan para pembeli.

"Jadi, di sana kami pameran untuk buyer. Bukan di acara catwalk-nya," ujar Sheila menegaskan.

Gaya Mutasi Jamur

Ilustrasi. Koleksi Sean Sheila di agenda showroom Paris Fashion Week 2018. (Fandi Stuerz for CNN Indonesia)

Koleksi yang dipamerkan, kata Sheila, seluruhnya terinspirasi dari film Annihilation (2018). Tampilannya menggambarkan berbagai makhluk yang bermutasi secara organik.

"Kami mengambil inspirasi jamur-jamur yang bermutasi di dalam film itu dan diwujudkan dalam bordiran kami," kata Sheila.

Sheila juga mengaku tidak mudah ikut dalam ajang fashion bergengsi itu. Salah satu tantangan yang cukup berat dan mesti dia hadapi adalah waktu yang tergolong singkat.

Betapa tidak, Sean dan Sheila harus mempersiapkan koleksi anyarnya dengan tenggat waktu yang cukup singkat.

"Ini, kan, mempersiapkan koleksi Fall/Winter, itu memang lebih ketat dibandingkan koleksi Spring/Summer," kata Sheila.

Meski cukup sulit, Sheila mengaku respons dari penikmat fesyen di luar negeri cukup besar. Bahkan respons positif ini lebih banyak didapatkan di luar, alih-alih di dalam negeri.

"Karena itu, dari brand kami lebih banyak fokus pasar di luar negeri," jelasnya.

Tahun ini bukan kali pertama bagi Sean Sheila berpartisipasi di ajang Paris Fashion Week. Sean Sheila telah tercatat secara rutin berpartisipasi di ajang mode tersebut sejak 2017.

"Dua kali dalam satu tahun kami selalu ke Paris untuk berpartisipasi. Sejak [pandemi] Covid-19, kami berhenti mengikuti showroom di Paris, terakhir kami berangkat ke Paris tahun 2020 awal," pungkas Sheila.

Sean Sheila sendiri terbentuk sejak tahun 2014 lalu. Label ini dikenal dengan koleksinya yang edgy, eksentrik, dengan pilihan material yang tak biasa. Kreativitas adalah kunci penggarapan koleksi-koleksi Sean Sheila.

[Gambas:Instagram]

Pada 2018 lalu, label ini membawa gagasan tentang keterbatasan yang dihadapi tunawisma di Rusia dalam rangkaian koleksi yang dipamerkan di agenda showroom Paris Fashion Week kala itu.

Koleksi yang dihadirkan cukup unik. Salah satunya adalah jaket dari potongan kain yang dibalut seluruhnya dengan lakban dan dijahit, menggambarkan pengikat harapan yang muncul dari keputusasaan seorang tunawisma.

Koleksi-koleksi tersebut berhasil membuat orang yang mengernyitkan dahi setelah melihatnya.

Selain Sean Sheila, agenda showroom Paris Fashion Week kali ini juga mengundang label perhiasan handmade asal Seminyak, Bali, Jewel Rocks Bijoux.