Apakah Operasi Lasik Bisa Obati Retina Robek atau Lepas?

CNN Indonesia
Selasa, 15 Mar 2022 20:29 WIB
Mengatasi gangguan mata, seperti rabun jauh atau miopia hingga astigmatisme memang bisa dilakukan dengan operasi laser assisted in situ keratomileusis.
Mengatasi gangguan mata, seperti rabun jauh atau miopia hingga astigmatisme memang bisa dilakukan dengan operasi laser assisted in situ keratomileusis. (istockphoto/Urilux)
Jakarta, CNN Indonesia --

Mengatasi gangguan mata, seperti rabun jauh atau miopia hingga astigmatisme memang bisa dilakukan dengan operasi laser assisted in situ keratomileusis. Operasi ini lebih populer dengan nama lasik.

Operasi ini biasanya dilakukan oleh orang yang ingin memperbaiki penglihatannya agar tidak lagi memerlukan bantuan kacamata atau lensa kontak. Tapi, apakah operasi lasik bisa membuat seseorang terhindar dari risiko terkena ablasio retina regmatogen atau rhegmatogenous retinal detachment (RRD) yakni kondisi retina yang robek hingga lepas.

Dokter spesialis mata subspesialis vitreoretina yang juga menjabat sebagai Ketua Retina Service di Jakarta Eye Hospitals & Clinic, Elvioza menyebut operasi lasik tidak bisa menghilangkan risiko seseorang terkena RRD. Operasi ini hanya berguna untuk memperbaiki penglihatan, bukan memperbaiki retina yang memang sudah rusak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lasik itu untuk menghilangkan derajat rabunnya, yang hilang hanya minusnya tapi risiko miopia terhadap retina tidak hilang," kata Elvioza dalam webinar yang digelar JEC, Jumat (11/2).

Operasi lasik dilakukan untuk memperbaiki kelengkungan kornea agar lebih datar sehingga penglihatannya tidak akan terganggu. Oleh karena itu, operasi ini memang tidak berpengaruh terhadap retina yang rusak karena miopia.

Dia juga menjelaskan, menghindari terkena RRD hanya bisa dilakukan dengan menjalani gaya hidup sehat, rutin konsumsi makanan bergizi dan selalu melakukan pemeriksaan retina minimal 6 bulan sekali.

"Dan tentunya kalau sudah terkena RRD harus melakukan operasi retina, bukan operasi lasik," kata dia.

Dalam kesempatan itu, Elvioza juga merinci makanan yang rutin dikonsumsi oleh orang dengan risiko RRD tinggi. Buah dan sayuran menjadi makanan yang harus rutin dikonsumsi tapi harus selalu diganti-ganti.

"Makan buah dan sayur yang mengandung antioksidan, tapi jangan hanya satu jenis. Sayur dan buahnya harus diganti-ganti, karena nutrisinya juga pasti beda. Ini juga menghindari faktor kebosanan," kata dia.

Selain makanan, dia juga menyarankan agar pasien lebih peduli terhadap kesehatan mata. Misal rutin meneteskan air mata buatan yakni cairan khusus mata jika terasa kering dan berdebu. Selain itu, rutin mengistirahatkan mata jika terlalu sering menatap layar telepon atau komputer.

"Sering melihat alam hijau, ini juga relaksasi untuk mata," kata dia.

(tst/chs)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER