Malam Nisfu Sya'ban diperingati setiap malam ke-15 bulan Syaban yang tahun ini akan dimulai pada Jumat (18/3) malam hingga Sabtu (19/3). Salah satu amalan yang bisa dilakukan pada saat Nisfu Syaban adalah salat tasbih. Berikut tata cara sholat tasbih Nisfu Syaban.
Bulan Syaban merupakan bulan sebelum bulan Ramadan. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda bahwa barang siapa yang memberitahukan berita datangnya bulan Syaban kepada yang lain, maka haram api neraka untuknya.
Malam Nisfu Sya'ban juga dinamakan malam pengampunan atau malam maghfirah. Imam Al Gozhali RA mengistilahkan malam Nisfu Sya'ban sebagai malam yang penuh dengan syafaat atau pertolongan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bulan Syaban bisa diisi dengan doa-doa juga amal yang mampu mempertebal keimanan. Sementara malam Nisfu Sya'ban biasanya dilakukan bersama di masjid atau di rumah karena kondisi pandemi.
Nisfu Sya'ban dapat dimulai dengan melakukan sejumlah salat sunah. Salat sunah yang dianjurkan adalah salat hajat, salat taubat, dan salat tasbih.
Sebagaimana dilansir NU Online, para ulama mendasarkan kesunahan salat tasbih pada sebuah hadis riwayat Abu Rafi' di mana Rasulullah memberitahukan kepada paman beliau Abbas tentang tata cara dan berbagai keutamaan melakukan salat tasbih.
Dalam berbagai kitab fiqih yang menuturkan perihal salat tasbih para ulama menyebut hadis yang cukup panjang tersebut.
Meski dipandang sebagai hadits dlaif (lemah), tapi para ulama Syafi'iyah seperti Abu Muhammad Al-Baghawi dan Abul Mahasin Ar-Rayani menetapkan kesunahan salat tasbih ini.
Sementara bila dilihat dari sisi keutamaannya, para ulama memandang salat tasbih memiliki keutamaan yang begitu besar sampai Imam As-Subki menyatakan bahwa, "Tidaklah orang yang mendengar tentang keutamaan salat tasbih tapi ia meninggalkannya (tidak melakukannya) kecuali orang itu adalah orang yang merendahkan agama."
Adapun waktu pelaksanaan salat tasbih dapat dilakukan kapan saja, baik siang hari ataupun malam hari, sepanjang tidak pada waktu yang dilarang untuk salat.
Hanya saja Imam Nawawi memiliki pendapat yang menyatakan adanya perbedaan dalam teknis pelaksanaan salat tasbih di siang dan malam hari. Bagi beliau bila salat tasbih dilakukan di malam hari maka akan lebih baik bila dilakukan dua rakaat - dua rakaat masing-masing dengan satu salam.
Namun bila dilakukan di siang hari maka bisa dilakukan dua rakaat satu salam atau langsung empat rakaat dengan satu salam.
Dalam kitab Al-Adzkâr-nya beliau menyatakan:
فإن صلى ليلاً فأحبّ إليّ أن يسلّم في ركعتين؛ وإن صلّى نهاراً، فإن شاء سلّم، وإن شاء لم يسلم
Artinya: "Bila salat dilakukan di malam hari maka lebih kusukai bila bersalam dalam dua rakaat. Namun bila di siang hari maka bila mau bersalam (pada dua rakaat) dan bila mau maka tidak bersalam (di dua rakaat)."
Ibnu Hajar Al-Haitami di dalam kitabnya Al-Minhâjul Qawîm menuliskan:
و صلاة التسبيح وهي أربع ركعات يقول في كل ركعة بعد الفاتحة والسورة: سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر، زاد في الإحياء: ولا حول ولا قوة إلا بالله خمس عشرة مرة وفي كل من الركوع والاعتدال وكل من السجدتين والجلوس بينهما والجلوس بعد رفعه من السجدة الثانية في كل عشرة فذلك خمس وسبعون مرة في كل ركعة
Artinya: "dan (termasuk salat sunah) adalah salat tasbih, yaitu salat empat rakaat di mana dalam setiap rakaatnya setelah membaca surat Al-Fatihah dan surat lainnya membaca kalimat tasbih sebanyak 15 kali, dan pada tiap-tiap rukuk, iktidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan duduk setelah sujud yang kedua masing-masing membaca (kalimat tersebut) sebanyak 10 kali. Maka itu semua berjumlah 75 kali dalam setiap satu rakaat." (Ibnu Hajar Al-Haitami, Al-Minhâjul Qawîm, Beirut: Darul Fikr, tt., hal. 203)
Berikut ini urutan tata cara sholat tasbih Nisfu Syaban:
1. Berwudu untuk membersihkan hadas kecil
2. Berdiri tegap menghadap kiblat
3. Mengucap niat salat tasbih (di waktu malam dua rakaat satu salam, di waktu siang empat rakaat dua salam):
"Ushallii sunnatat-tasbiihi rak'ataini lillaahi ta'aalaa. Allahu akbar."
Artinya: "Aku niat salat sunnah tasbih dua rakaat karena Allah. Allahu akbar."
3. Membaca doa iftitah, di sambung surah Al-fatihah, dan surah pendek Alquran yang dihafal.
Doa iftitah berbunyi:
"Allahu akbar kabiiraa wal-hamdu lillaahi katsiiraa wa subhaanallaahi bukrataw wa ashiilaa. Innii wajjahtu wajhiya lil-ladzii fatharas-samaawaati wal ardha haniifam muslimaw wa maa ana minal-musyrikiin. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil-'aalamiin. Laa syariikalahu wa bi dzaalika umirtu wa ana minal-muslimmiin."
Artinya: "Allah Maha Besar lagi sempurna kebesarannya, segala puji bagi-nya dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore. Ku-hadapkan muka hatiku kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi dengan keadaan lurus dan menyerahkan diri dan aku bukanlah dari golongan kaum musyrikin. Sesungguhnya salatku, ibadatku, hidupku dan matiku semata hanya untuk Allah, Tuhan seru sekalian alam. Tidak ada sekutu bagi-nya dan dengan itu aku diperintahkan untuk tidak menyekutukan-nya. Dan aku dari golongan orang muslimin."
4. Sebelum rukuk, wajib membaca tasbih sebanyak 15 kali, seperti ini:
"Subhaanallahi wa-hamdu lillaahi wa laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar wa laa haula wa laa quwwata illaa billaahil'aliyyil-'azhiim."
Artinya: "Maha suci Allah yang maha esa, sega puji bagi Allah, tidak ada Tuhan selain Allah. Allah Maha Besat dan tidak ada daya dan kekuatan kecuali denan (kuasa) Allah yang maha luhur dan maha agung."
5. Rukuk, dan setelah bangun dari rukuk, kembali membaca tasbih seperti sebelumnya sebanyak 10 kali, lanjutkan ke gerakan iktidal
6. Usai tahmid iktidal, baca lagi tasbih di atas sebanyak 10 kali, lalu sujud
7. Selesai sujud, baca lagi tasbih 10 kali dan duduk di antara dua sujud
8. Setelah mengucap bacaan duduk di antara dua sujud, kembali bertasbih 10 kali, kemudian sujud kedua
9. Lakukan hal serupa di sujud kedua.
10. Jika sudah selesai, bacalah tasbih 10 kali sebelum berdiri memasuki rakaat kedua, dan hendaknya "duduk istirahat" lalu melantunkan lagi tasbih 10 kali.
Jika dihitung, jumlah tasbih pada rakaat pertama berjumlah 75 kali tasbih. Lalu dikalikan 4 rakaat salat tasbih, sehingga total tasbih dalam sekali salat ialah 300 tasbih.
Pada tata cara sholat tasbih Nisfu Syaban, seseorang yang melakukannya lupa membaca tasbih pada salah satu bagian salat, diperbolehkan mengganti di bagian salat berikutnya. Asalkan, jumlah tasbih dalam satu waktu salat yang dikerjakan orang tersebut tetap berjumlah 300 tasbih.
Setelah mengetahui tata cara sholat tasbih Nisfu Syaban, simak doa dan amalan malam Nisfu Syaban di sini.
(agn)