Asal-usul Tradisi Ziarah Kubur Jelang Ramadan

CNN Indonesia
Minggu, 27 Mar 2022 06:40 WIB
Jelang Ramadan, umat Muslim berbondong-bondong melakukan ziarah kubur. Bagaimana asal usul dari kebiasaan ziarah kubur jelang Ramadan?
Ilustrasi. Jelang Ramadan, umat Muslim berbondong-bondong melakukan ziarah kubur. (Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Jelang Ramadan, sejumlah taman pemakaman umum (TPU) mendadak ramai. Orang-orang datang berkunjung untuk melakukan ziarah kubur menengok sanak keluarga yang telah meninggal dunia.

Melakukan ziarah kubur memang menjadi salah satu kebiasaan yang dilakukan umat Muslim dalam menyambut bulan Ramadan. Dalam kesempatan itu, umat Muslim memanjatkan doa untuk orang-orang yang telah pergi lebih dulu.

Pada dasarnya, ziarah kubur bisa dilakukan kapan saja. Hanya saja, jelang Ramadan dan Lebaran kerap dijadikan momen yang istimewa bagi umat Muslim untuk nyekar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tradisi ziarah kubur sendiri sangat lekat dengan budaya masyarakat Indonesia. Zulkifli Lubis, staf pengajar Prodi Antropologi Sosial FISIP USU, menduga bahwa tradisi ini berasal dari kepercayaan kuno masyarakat tradisional untuk menghormati leluhur.

Tak hanya bagi umat Muslim, tradisi ini juga berlaku bagi penganut kepercayaan lain. Misalnya Katolik yang memiliki tradisi ziarah kubur saat peringatan arwah setiap 2 November. Atau, orang Tionghoa yang memiliki tradisi ceng beng atau ziarah kubur untuk menghormati leluhur.

"Tradisi ini kemudian masuk ke suku-suku kita, jadi tabur bunga. Itu saling mengambil [tradisi] tanpa diketahui dari siapa awalnya. Semacam modifikasi," kata Zulkifli pada CNNIndonesia.com, Kamis (24/3).

Tabur bunga sendiri, diduga Zulkifli, muncul dari salah satu kepercayaan kuno di Indonesia, seperti Hindu.

Simak selengkapnya soal tradisi ziarah kubur jelang Ramadan di halaman berikutnya..

Bagaimana Ziarah Kubur Jadi Tradisi Jelang Ramadan?

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER