Mengutip Real Buzz, sebuah penelitian menemukan puasa memberikan dampak positif terhadap profil lipid, yang berarti memperlihatkan adanya pengurangan jumlah kolesterol dalam darah.
Kadar kolesterol yang terkontrol dapat mencegah berbagai penyakit kronis lainnya, seperti penyakit kardiovaskular.
Dengan tidak mendapatkan asupan sepanjang hari, metabolisme akan berjalan dengan lebih efisien. Hal ini sama dengan penyerapan jumlah nutrisi yang meningkat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini terjadi karena peningkatan hormon adiponektin, yang diproduksi oleh puasa, yang memungkinkan otot menyerap lebih banyak nutrisi.
Mengutip Healthline, beberapa penelitian menemukan bahwa puasa dapat meningkatkan kontrol gula darah. Pasalnya, puasa dapat membatasi asupan kalori dalam mengurangi resistensi insulin.
Penurunan resistensi insulin dapat meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin. Hal ini memungkinkan tubuh untuk mengangkut glukosa dari alirah darah ke sel-sel dengan lebih efisien.
![]() |
Sejumlah penelitian menemukan bahwa puasa dapat membantu mengurangi tingkat peradangan dan membantu meningkatkan kesehatan secara menyeluruh.
Studi pada 50 orang dewasa sehat menunjukkan puasa intermiten selama satu bulan secara signifikan menurunkan tingkat penanda inflasi. Hasil yang sama juga ditemukan pada orang yang berpuasa selama 12 jam sehari dalam satu bulan.
Puasa memang sangat membatasi asupan yang masuk ke dalam tubuh. Secara langsung hal ini akan berkontribusi terhadap penurunan berat badan.
Beberapa penelitian juga menemukan bahwa puasa jangka pendek dapat memperlancar metabolisme dengan meningkatkan kadar neurotransmitter neropinefrin yang dapat membantu menurunkan berat badan.
(asr)