TAJIL

Hukum dan Etika Makan di Depan Orang yang Berpuasa

CNN Indonesia
Rabu, 06 Apr 2022 04:00 WIB
Ilustrasi. Persoalan makan di depan orang yang berpuasa selalu hadir saban Ramadan. (iStockphoto/Anusak Rojpeetipongsakorn)
Jakarta, CNN Indonesia --

Selama bulan Ramadan 2022, CNNIndonesia.com menghadirkan program tanya jawab seputar Islam (Tajil). Kali ini, tanya jawab seputar Islam berbicara tentang persoalan makan di depan orang yang berpuasa.

Tanya
Bagaimana hukum makan di depan orang yang berpuasa?

Jawab
Narasumber: Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Rumadi Ahmad

Assalamualaikum Wr. Wb.

Bagaimana hukum kita makan di depan orang yang sedang berpuasa?

Ini memang menjadi persoalan sosial yang kita hadapi setiap bulan Ramadan seperti sekarang.

Ada dua sisi yang harus diperhatikan. Dari sisi orang yang mau makan, dan dari sisi yang berpuasa.

Pertama, dari sisi yang mau makan. Kalau kebetulan kita sedang tidak berpuasa dan mau makan atau minum di depan saudara kita yang sedang berpuasa, maka akan lebih baik kalau kita meminta izin dahulu.

Atau, jika tidak minta izin, maka kita bisa makan dan minum menyingkir atau di lokasi yang lebih tersembunyi. Itu merupakan bagian dari etika sosial.

Ilustrasi. Orang yang berpuasa dan yang tidak berpuasa harus saling menghormati. (iStock/pixelfit)

Kedua, dari sisi kita yang berpuasa. Kita tidak perlu merasa karena kita puasa, lalu kita melarang orang lain yang mau makan atau minum. Ini menjadi etika yang diperlukan kedua belah pihak.

Kita [yang berpuasa] tidak perlu minta dihormati oleh orang lain. Misalnya, kita sampai melarang tempat makan untuk buka. Itu tidak perlu.

Oleh karena itu, kedua belah pihak harus punya hubungan etika sosial satu sama lain untuk saling menghormati. Orang yang berpuasa tak perlu gila hormat. Orang yang tidak berpuasa harus punya empati terhadap saudara-saudaranya yang sedang berpuasa.

Dengan saling menghormati itu, maka hidup ini akan indah.

Penghormatan seperti itu juga tak hanya diberikan untuk sesama Muslim, tapi juga untuk penganut agama lain. Kita tidak boleh melakukan perbuatan yang mengganggu kenyamanan saudara [non-Muslim] kita yang sedang beribadah.

Kalau prinsip itu kita pegang teguh, maka kehidupan itu akan indah. Kehidupan beragama di Indonesia akan penuh dengan kedamaian.

Mudah-mudahan bermanfaat.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

(asr)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK