TAJIL

Bagaimana Jika Seseorang Menganut Mazhab yang Bukan Mayoritas?

CNN Indonesia
Kamis, 07 Apr 2022 04:00 WIB
Umat Muslim di sebuah negara biasanya akan menganut mazhab yang sama. Bagaimana jika seseorang menganut mazhab yang bukan mayoritas di negaranya?
Ilustrasi. Tak apa menganut mazhab yang bukan mayoritas, asal tetap menjunjung tinggi sikap saling menghormati. (istockphoto/CiydemImages)
Jakarta, CNN Indonesia --

Selama bulan Ramadan 2022, CNNIndonesia.com menghadirkan program tanya jawab seputar Islam (Tajil). Kali ini, tanya jawab seputar Islam membahas tentang mazhab.

Tanya
Apakah bisa menganut mazhab yang berbeda dengan mayoritas mazhab yang dianut umat Islam di sebuah negara?

Jawab
Narasumber: Dosen UIN Syarif Hidayatullah, Rumadi Ahmad

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Assalamualaikum Wr. Wb.

Apakah kita bisa mengikuti mazhab yang berbeda dari mazhab dianut umat Islam mayoritas di negara tertentu?

Bermazhab itu bukan kewajiban, tapi kebutuhan kita sebagai umat Islam, yang tak pernah bertemu secara langsung dengan Rasulullah SAW.

Islam diajarkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Itulah yang kemudian membentuk mazhab di dalam Islam, terutama dalam fikih.

Kalau kita tidak mempunyai kemampuan langsung untuk berijtihad dengan menggali hukum-hukum yang ada di dalam Al-Qur'an maupun hadis, maka bermazhab adalah jalan terbaik di dalam mengamalkan ajaran Islam.

Umat muslim membaca Al-Quran di Masjid Agung Al-Barkah, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (14/4/2021). Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al-Barkah meniadakan program one night one juz (satu malam satu juz) Al-Quran dalam pelaksanaan salat tarawih Ramadan 1442 Hijriah tahun 2021 menyesuaikan surat edaran Wali Kota Bekasi terkait pedoman ibadah berjamaah di tengah situasi pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Suwandy/hp.Ilustrasi. Tak masalah jika seseorang menganut mazhab yang berbeda dengan mayoritas di sebuah negara. (ANTARA FOTO/Suwandy)

Kita tidak mungkin tahu bagaimana ajaran Islam itu dijalankan jika kita tidak bermazhab.

Misalnya saja tata cara salat. Rasulullah SAW bersabda, 'Salat-lah kamu sebagaimana kamu melihat bagaimana cara kami salat'.

Kemudian, para ulama memberikan penjelasan tata cara salat, yang semuanya dilakukan dalam kerangka bermazhab.

Memang, dalam Islam, ada banyak sekali mazhab. Kita bisa mengikuti mazhab mana saja.

Kalau di Indonesia, mazhab yang kita ikuti adalah Syafi'i.

Kalau kita mau beralih ke mazhab yang lain, tidak apa-apa, asal kita tahu ilmunya. Kita tahu argumentasinya. Kita tahu bagaimana sebuah perbuatan itu dilakukan.

Tapi, di luar itu, yang jauh lebih penting adalah kita harus memberikan penghormatan atas satu mazhab dengan mazhab yang lain. Tidak menganggap bahwa mazhab kita yang paling benar, tidak menyalahkan mazhab yang lain.

Demikian, semoga bermanfaat.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

(asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER