Adab Membangunkan Orang Sahur Sesuai Ajaran Islam

CNN Indonesia
Selasa, 26 Apr 2022 13:45 WIB
Salah satu tradisi yang melekat saat Ramadan adalah membangunkan sahur. Namun, bagaimana adab membangunkan sahur yang sesuai ajaran Islam? (ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ada sejumlah tradisi Ramadan yang dilakukan oleh masyarakat Muslim, termasuk di Indonesia. Salah satu tradisi yang melekat saat Ramadan adalah membangunkan sahur. Namun, bagaimana adab membangunkan sahur yang sesuai ajaran Islam?

Biasanya ada segerombolan anak atau remaja yang berkeliling kompleks atau kampung untuk membangunkan sahur. Selain itu, ada pula tradisi membangunkan sahur melalui toa masjid.

Meski ada yang terbantu karena dibangunkan, tapi ada juga yang merasa itu mengganggu dan berlebihan. Beberapa mengeluh karena suara bising yang mengagetkan.

Lalu, bagaimana adab membangunkan orang sahur jika merujuk pada ajaran Islam?

Ketua Tanfidziyah PBNU, Gus Ahmad Fahrurrozi mengatakan, tradisi membangunkan sahur adalah niat baik yang tentunya harus dilakukan dengan cara baik dan santun agar bisa memperoleh pahala.

Kendati demikian, dalam menjalani tradisi ini perlu melihat situasi dan kondisi masyarakat , agar tidak ada pihak yang terganggu.

"Jadi perlu dilakukan dengan cara yang baik dan santun agar berpahala , karena jika dilakukan secara kasar dan mengusik kenyamanan orang tidur itu malah dosa. Misal ada orang sakit, ada bayi dan atau lingkungan non-Muslim," kata Fahrurrozi saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (12/4).

Senada dengan Fahrurrozi, Ustaz Wahyul Afif Al-Ghofiqi juga mengatakan perlu adab yang baik dalam membangunkan orang sahur.

Dia menyampaikan bahwa ajakan atau membangunkan sahur adalah salah satu perbuatan baik yang bisa mendapat pahala, tetapi semua itu harus dilakukan dengan bijak tanpa mengganggu privasi orang lain.

"Caranya juga jangan berlebihan, pakai adab kesopanan, kalimat yang digunakan juga harus sopan bisa pakai salawat. Tapi kalau ada yang terganggu tentu perlu dipikir cara yang kira-kira bisa diterima masyarakat dan tidak berlebihan," kata Wahyul.

(tst/agn)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK