Beberapa orang tua merasa anak harus mandi lebih dari sekali dalam sehari. Anak biasanya diarahkan untuk mandi dua kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari.
Perlukah anak-anak mandi dua kali tiap harinya?
"Sebenarnya tidak ada aturan mandi itu harus 2 kali sehari. Tetapi kembali ke kondisi masing-masing anak," kata Mesty Ariotedjo, dokter anak dan founder Tentang Anak dalam webinar Biodef 'Persiapan Keluarga untuk Transisi Masa Pandemi ke Endemi' Selasa (12/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Frekuensi anak mandi harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing anak. Jika anak keringatan atau terpapar benda kotor saat bermain di luar rumah, maka anak disarankan untuk mandi.
Anak juga bisa mandi hingga tiga kali sehari jika dalam kondisi kotor. Akan tetapi jika hanya berada di rumah, anak cukup mandi sekali sehari.
Melansir Harvard Health Publishing, mandi terlalu sering juga dapat menyebabkan kulit kering dan teriritasi. Orang tua bisa mengusap wajah, area selangkangan, dan bagian kotor lainnya dengan kain basah untuk membersihkan area vital dan rawan bakteri.
Selain frekuensi mandi, orang tua juga harus memperhatikan sabun yang digunakan anak. Mesty mengungkapkan, anak memiliki kulit yang lebih sensitif dibandingkan orang dewasa.
"Kemudian kekuatan dari lapisan kulitnya lebih mudah rusak. Jadi harus dipastikan sabunnya melindungi kulit, melembapkan kulit," kata Mesty.
Mengutip Healthline, sabun anak, terutama untuk bayi tidak boleh mengandung wewangian karena bisa memperburuk kulit kering dan rawan eksim.
Pengawet seperti paraben, methylchloroisothiazolinone (MCI), methylisothiazolinone (MI), asam salisilat, formaldehida, dan metil dibromo glutaronitrile, juga tidak boleh digunakan karena menyebabkan iritasi, gatal-gatal, dan ruam alergi pada kulit anak.
(fby/chs)