Kenali Pendarahan Otak seperti yang Dialami Ade Armando

CNN Indonesia
Selasa, 12 Apr 2022 20:17 WIB
Ade Armando mengalami pendarahan otak setelah dipukuli sejumlah orang pada Senin (11/4). Apa yang terjadi saat seseorang mengalami pendarahan otak?
Ilustrasi. Ade Armando mengalami pendarahan otak setelah dipukuli sejumlah orang pada Senin (11/4). Apa yang terjadi saat seseorang mengalami pendarahan otak? (iStock/Lars Neumann)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS) Ade Armando mengalami pendarahan otak. Pada Senin (11/4). ia babak belur dipukuli sejumlah orang di kawasan gedung DPR.

"Hasil CT Scan tadi malam menunjukkan Bang Ade pendarahan di otak belakangnya. Jadi itu memanjang, mungkin pukulannya terlalu keras dan berkali-kali, bertubi-tubi," kata Sekjen PIS, Nong Darol Mahmada, saat ditemui di RS Siloam Semanggi, Selasa (12/4).

Apa yang terjadi ketika seseorang mengalami pendarahan otak?

Sebagaimana dilansir WebMD, pendarahan otak bisa terjadi di dalam otak, antara otak dan selaput yang menutupinya, antara lapisan penutup otak atau antara tengkorak dan selaput otak. Saat darah mengiritasi jaringan otak, timbul pembengkakan atau edema serebral.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Darah yang terkumpul akan menjadi massa darah yang banyak atau disebut hematoma. Kondisi ini pun meningkatkan tekanan pada jaringan otak di dekatnya dan itu mengurangi aliran darah vital dan membunuh sel-sel otak.

Penyebab pendarahan otak ada beragam, salah satunya trauma kepala seperti yang dialami Ade Armando. Penyebab pendarahan otak lain seperti, tekanan darah tinggi, aneurisma, abnormalitas pembuluh darah, penyakit liver dan kanker otak.

Gejala pendarahan otak

Berikut gejala yang muncul saat seseorang mengalami pendarahan otak.

- Sakit kepala luar biasa
- Kejang tanpa memiliki riwayat kejang sebelumnya
- Tangan atau kaki terasa lemah
- Mual atau muntah
- Gangguan penglihatan
- Mati rasa atau ada sensasi menyengat
- Kesulitan bicara
- Kesulitan menelan
- Kesulitan menulis atau membaca
- Kemampuan motorik halus terganggu misal tangan tremor
- Tubuh kehilangan koordinasi
- Tubuh kehilangan keseimbangan
- Kemampuan pengecap terganggu
- Hilang kesadaran


Pendarahan otak tak jarang menimbulkan komplikasi. Pendarahan menghalangi sel saraf untuk 'berkomunikasi' dengan area tubuh dan fungsinya terganggu. Masalah yang umum terjadi setelah pendarahan otak antara lain, masalah motorik, kemampuan bicara atau masalah mengingat.

Pendarahan otak memiliki beberapa tipe. Menurut Medical News Today, ada empat tipe pendarahan otak di antaranya:

1. Intracerebral hemorrhage, pendarahan terjadi di dalam otak.

2. Subarachnoid hemorrhage, pendarahan terjadi antara otak dan selaput yang menyelubunginya.

3. Subdural hemorrhage, pendarahan terjadi di bawah lapisan dalam dura dan di atas otak.

4. Epidural hemorrhage, pendarahan di antara tulang tengkorak dan otak.

Sementara itu, diagnosis pendarahan otak dilakukan dengan rangkaian tes untuk menemukan lokasi atau sumber pendarahan.

Tes meliputi, CT scan atau MRI, lumbar puncture (dokter mengecek cairan tulang belakang), dan cerebral angiography (suntikan pewarna lalu otak dilihat dengan X-ray).

Penanganan pendarahan otak bisa dilakukan dengan operasi apalagi jika pendarahan berat. Operasi bertujuan untuk meringankan tekanan pada otak.

Kemudian untuk opsi perawatan lain meliputi, obat anti-kecemasan, obat anti epilepsi dan obat lain untuk mengontrol gejala misal kejang dan sakit kepala berat. Pasien bisa pulih asal segera mendapat penanganan tepat.

(els/agn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER