Buat orang Prancis, tradisi Paskah tidak boleh setengah-setengah. Saat di belahan dunia lain orang menikmati sebutir telur Paskah, orang Prancis akan mengolah telur jadi omelet raksasa.
Tradisi dimulai pada 1973 silam ketika anggota Brotherhood of Giant Omelette berkumpul di Bessieres, Prancis untuk memasak omelet dengan lebih dari 15 ribu telur. Tradisi ini pun tetap dihidupkan oleh asosiasi koki sukarela.
Jika mau ditarik lagi ke belakang, ada sebuah legenda mengatakan Napoleon Bonaparte, pemimpin militer Prancis, memberi makan pasukannya dengan omelet. Saat itu dia beristirahat di dekat kota dan makan omelet yang lezat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia pun memerintahkan penduduk kota untuk mengumpulkan semua telur dan menyiapkan omelet versi raksasa buat pasukannya.
Pomlazka atau tradisi mencambuk di Republik Ceko berlangsung pada Senin Paskah. Cambuk terbuat dari anyaman ranting pohon willow dan dibungkus dengan pita warna-warni.
Kemudian pria akan mengunjungi wanita, biasanya teman atau keluarga, lalu mencambuk mereka. Meski terlihat menyakitkan, tetapi tradisi ini diyakini membawa vitalitas dan kesuburan wanita yang secara simbolis ditransfer lewat cabang pohon willow.
Pohon willow sendiri adalah pohon yang pertama kali mekar di musim semi.
Sebagai gantinya, pria akan mendapatkan telur yang dicat atau cokelat serta minuman alkohol bagi mereka yang sudah cukup berumur.
![]() |
Di Portugal, orang akan menikmati amendoas atau almond saat Paskah. Almond berhias lapisan, baik lapisan permen, cokelat, ataupun gula karamel.
Tak hanya saat Paskah, ternyata tradisi memberikan amendoas juga dilakukan saat acara pembaptisan. Wali baptis akan memberikan almond renyah ini pada anak baptisnya sebagai ganti tangkai yang mereka berikan.
Almond berbentuk telur mewakili awal kehidupan dan musim semi.
Seperti namanya, tradisi di Polandia ini akan melibatkan air. Pada Senin Paskah, orang-orang akan mencoba saling membasahi dengan ember air, pistol air, atau alat penyemprot air.
Legenda mengatakan, gadis-gadis yang basah kuyup pada Wet Monday akan menikah dalam kurun waktu setahun.
Sebagai persiapan Jumat Agung, jalan-jalan di Antigua, Guatemala selatan, akan ditutupi karpet warna-warni.
Karpet terbuat dari bunga, serbuk gergaji berwarna, buah-buahan, sayuran, dan pasir. Pembuatan karpet tidak jarang melibatkan seniman-seniman setempat.
Para seniman hanya memiliki waktu 24 jam untuk membuat karya ini sehari sebelum Jumat Agung.
(els/asr)