TAJIL

Islam Memandang Transplantasi Ginjal Babi ke Manusia untuk Pengobatan

CNN Indonesia
Kamis, 28 Apr 2022 04:00 WIB
Belakangan ramai perbincangan mengenai transplantasi babi ke manusia. Bagaimana pandangan Islam terhadap hal ini?
Belakangan ramai perbincangan mengenai transplantasi babi ke manusia. Bagaimana pandangan Islam terhadap hal ini?: iStock/Gumpanat
Jakarta, CNN Indonesia --

Selama bulan Ramadan 2022, CNNIndonesia.com menghadirkan program tanya jawab seputar Islam atau Tajil. Kali ini, tanya jawab seputar Islam membahas tentang pandangan Islam terkait tranplantasi organ babi ke manusia.

Tanya
Bagaimana Islam melihat transplantasi ginjal babi ke manusia untuk pengobatan?

Jawab
Narasumber: Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Rumadi Ahmad

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Assalamualaikum Wr. Wb.

Bagaimana Islam melihat pengobatan dengan organ babi ke manusia untuk pengobatan?

Ini selalu diperbincangkan menjadi bagian diskursus fiqiah, bahkan kalau kita belajar masailqiah atau persoalan-persoalan fiqih soal transplantasi dari babi ini menjadi materi yang selalu didiskusikan.

Pada dasarnya begini, bahwa setiap penyakit itu ada obatnya:

Setiap penyakit yang diberikan oleh Allah SWT itu ada obatnya. Obat itu bisa dicari di mana saja, bahkan kekuasaan yang diciptakan oleh Allah SWT seluruh alam raya ini kalau kita mengetahui rahasia-rahasia di balik-Nya maka orang yang mempunyai kekayaan ilmu pengetahuan dia bisa mencari obat yang ada di kanan kiri kita.

Ada penyakit-penyakit tertentu yang hanya bisa diobati atau paling tidak sekarang para ilmuwan itu baru bisa mengobati dengan menggunakan barang yang menurut Islam itu diharamkan, kita tidak boleh mengonsumsi terutama babi.

Tetapi, pada kondisi-kondisi tertentu Islam juga tidak menutup mata, kemungkinan dipergunakannya barang yang mengandung babi, terutama dalam kondisi darurat.

Kalau dalam fiqih terdapat teori soal teori kedaruratan yaitu kalau dalam kondisi tertentu, nyawa orang hanya bisa diselamatkan dengan barang yang diharamkan itu, maka diperbolehkan, contoh untuk memanfaatkan sekadarnya saja kalau itu keadaan darurat.

Tetapi, pelan-pelan kita harus berupaya dan juga perlu memahami, melepaskan diri dari kedaruratan itu, dengan apa? Dengan mencari pengobatan-pengobatan baru, jenis-jenis pengobatan alternatif di luar itu.

Dan ini, bisa dilakukan kalau kita memberikan dukungan untuk pengembangan teknologi, ilmu pengetahuan, berbagai macam riset harus dilakukan.

Upayakan untuk bisa mencari pengobatan-pengobatan alternatif sehingga sebagai Muslim itu tidak was-was, tidak merasa ragu kalau dirinya itu diobati dengan hal-hal yang dianggap mengandung keharaman

Tetapi, dalam kondisi yang darurat, sekadarnya untuk pengobatan itu saja, tidak lebih dari itu Islam masih membuka kemungkinan diperbolehkan, Islam ini agama yang mudah dan tidak ingin mempersulit umatnya.

Demikian, semoga ada manfaatnya.

Wassalamualaikum Wr. Wb

(agn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER