4 Mitos Seputar Cara Cegah Masuk Angin, Tempel Koyo di Perut?

CNN Indonesia
Rabu, 27 Apr 2022 11:52 WIB
Selain macet, perkara lain selama perjalanan mudik adalah masuk angin. Berikut sejumlah mitos seputar cara mencegah masuk angin.
Selain macet, perkara lain selama perjalanan mudik adalah masuk angin. Berikut sejumlah mitos seputar cara mencegah masuk angin. (lannyboy89/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia --

Selain macet, perkara lain selama perjalanan mudik adalah masuk angin. Berikut sejumlah mitos seputar cara mencegah masuk angin.

Masuk angin kerap muncul dengan beragam gejala seperti tubuh meriang, pilek, batuk, perut kembung, sakit kepala, mual dan kadang muntah. Sebenarnya, masuk angin tidak ada dalam dunia kedokteran.

"Reaksi yang kita sebut masuk angin atau beberapa gejala terjadi karena daya tahan tubuh kita yang menurun, jadi kita rentan infeksi virus, bakteri, jamur atau infeksi lain," ujar Natasya Amanda, dokter umum di RSU Bunda Jakarta, dalam wawancara dengan CNN beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebenarnya masuk angin bisa hilang dengan sendirinya saat makan bernutrisi, tidur cukup, dan aktivitas fisik teratur.

Namun saat perjalanan mudik, sepertinya penting untuk melakukan pencegahan. Lakukan pencegahan yang tepat tanpa terpengaruh mitos-mitos seputar masuk angin.

Berikut sejumlah mitos seputar cara mencegah masuk angin.

1. Jangan sampai terpapar angin

Karena dipahami sebagai kumpulan angin yang bersarang di tubuh, masuk angin dianggap bisa dicegah dengan meminimalkan paparan angin.

Padahal, tidak selalu demikian, sebab gejala-gejala seperti kepala pusing, mual, bisa mengarah pada mabuk darat atau mabuk perjalanan.

Mabuk perjalanan terjadi akibat sinyal campuran yang diterima mata dan telinga sehingga otak memproses informasi secara berbeda.

Salah satu cara untuk mencegah mabuk perjalanan adalah dengan sirkulasi udara yang baik plus menikmati pemandangan di luar kendaraan.

2. Tempel koyo di perut

Koyo mampu memberikan rasa hangat dan praktis digunakan. Ada sebagian orang menganggap, menempelkan koyo di perut bisa mencegah masuk angin.

Rasa hangat koyo bisa menimbulkan rasa nyaman di perut tetapi tidak mencegah masuk angin. Sebaiknya tempelkan koyo pada area persendian atau area tubuh lain yang rentan pegal dan tegang misalnya pundak, leher, punggung bawah atau tungkai.

3. Makan bikin perut tidak nyaman

Makan jelang perjalanan mudik dianggap bisa memicu masuk angin dengan gejala kembung dan mual. Bahkan ada yang menganggap asupan makanan akan membuat perut tidak nyaman sepanjang perjalanan.

Padahal asupan makanan diperlukan jelang perjalanan agar perut tidak kosong. Perut kosong bisa memicu mual dan kembung. Kemudian sebaiknya berikan tubuh asupan makanan dengan porsi kecil dan kaya serat agar tidak begah dan mengantuk di jalan.

Selain itu, berikan jeda waktu antara makan dan keberangkatan agar makanan punya kesempatan untuk dicerna.

4. Lindungi diri dari air hujan

Kehujanan atau tetesan air hujan dianggap membuat kepala pusing dan timbul gejala masuk angin lain. Namun sebenarnya Anda tidak harus melindungi diri berlebihan dari air hujan. Air hujan bukan penyebab Anda masuk angin.

Masuk angin bisa dipicu kondisi imun tubuh yang menurun. Dalam kondisi demikian, tubuh rentan mengalami infeksi sehingga timbul gejala-gejala yang biasa Anda sebut dengan masuk angin.

(els/agn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER