7 Kebiasaan Penyebab Sulit Punya Anak
Selain kondisi kesehatan dan faktor kesuburan, penyebab sulit punya anak bisa dipengaruhi oleh kebiasaan sehari-hari yang mungkin tanpa Anda sadari masih sering dilakukan.
Kebiasaan susah punya anak ini bisa karena aktivitas tertentu, sehingga berdampak besar pada penurunan kualitas kesuburan.
Merujuk WebMD, berikut beberapa jenis kebiasaan yang sebaiknya Anda hindari supaya memperbesar peluang mendapat momongan.
1. Merokok
Kebiasaan pertama yang harus dihindari adalah merokok, baik oleh pria maupun wanita. Sebab nikotin dalam rokok merupakan racun tidak sehat sehingga mempersempit peluang memiliki anak.
Merokok dapat mengganggu saluran tuba dan serviks penyebab keguguran, berisiko kehamilan di luar rahim (ektopik) yang tidak menghasilkan bayi.
Tak hanya itu, merokok mampu merusak indung telur sekaligus menurunkan kualitas sperma menjadi sedikit dan pergerakannya lambat pada pria.
Sementara pada ibu hamil, merokok tetap tidak disarankan nikotin bisa mengganggu pertumbuhan organ dan reproduksi pada bayi yang berpotensi cacat lahir.
2. Minum alkohol
Apabila sedang mengikuti program kehamilan, pastikan Anda dan pasangan tidak mengonsumsi minuman atau makanan beralkohol.
Perlu diketahui bahwa alkohol ketika diminum mampu menurunkan kadar hormon seks testosteron dan menyebabkan disfungsi ereksi.
Ketika disfungsi ereksi terjadi, maka Anda pun kemungkinan tidak akan mengalami pembuahan bahkan menurunkan potensi kehamilan.
Terlebih jika sudah memasuki fase kehamilan, alkohol akan menembus plasenta sehingga janin Anda pun ikut meminumnya dan pertumbuhan otak serta sistem saraf bayi terganggu.
3. Olahraga berlebihan
Alih-alih mendapat badan sehat bugar, terlalu banyak latihan fisik justru termasuk salah satu kebiasaan susah punya anak.
Olahraga dengan intensitas berat dapat menyebabkan perubahan hormon yang mempersulit ovarium untuk membuat atau melepaskan sel telur.
Contohnya lari dengan intensitas tinggi, aerobik, berenang, atau bersepeda, yang semua itu dilakukan berlebihan, berpotensi membuat Anda lebih sulit untuk hamil.
Jika memungkinkan, lakukan jenis olahraga tertentu berdasarkan rekomendasi oleh dokter.
4. Kebanyakan minum vitamin
Pasangan yang mempersiapkan untuk kehamilan umumnya disarankan mengonsumsi vitamin prenatal seperti vitamin A, B C, E, zinc, dan asam folat.
Jenis vitamin itu memiliki manfaat baik dalam meningkatkan kesuburan pria dan wanita. Misalnya mengonsumsi 400 mikrogram asam folat setiap hari, atau vitamin lainnya yang mendukung fertilitas.
Selama dikonsumsi sesuai rekomendasi dokter kandungan dan sudah melewati tahap skrining kesehatan, maka vitamin tersebut relatif aman digunakan.
Tapi sebaliknya, jika dikonsumsi tanpa mengikuti resep dokter dan vitamin yang diminum memiliki dosis tinggi, justru memberikan efek toksik dan bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
5. Konsumsi obat-obatan terlarang
Obat-obatan terlarang sejenis narkoba, ganja, kokain, heroin, atau lainnya dapat memengaruhi untuk susah punya anak.
Terlebih jika obat-obat tersebut dikonsumsi secara rutin dan berlebihan maka risikonya bukan sebatas menurunkan kesuburan, melainkan menurunkan kualitas hidup akibat ketergantungan obat.
Begitu juga pada jenis obat psikiatri seperti antidepresi atau golongan obat steroid, efeknya menurunkan kesuburan pada pria sekaligus mengganggu fase ovulasi pada wanita.
6. Kurang atau kelebihan berhubungan seks
Pasangan yang jarang berhubungan seksual tentunya berisiko lebih besar untuk susah hamil dan punya anak.
Begitu juga dengan pasangan yang berlebihan berhubungan seksual. Dampaknya sama lantaran jumlah sperma menurun akibat seringnya ejakulasi.
Menurut pakar kesehatan, Anda dan pasangan sebaiknya mengatur jadwal terkait waktu khusus untuk berhubungan seksual.
Misalnya saat sebelum wanita memasuki fase ovulasi atau ketika di masa subur. Tapi pastikan juga pria dalam kondisi sehat dan prima.
7. Turun atau naik berat badan berlebih
Memiliki berat badan berlebih yaitu obesitas atau sebaliknya terlalu kurus dan tidak mencapai berat badan ideal, sama-sama mempersulit peluang punya anak.
Terkadang perubahan berat badan yang turun atau naik drastis maupun obesitas, dapat menyebabkan perubahan hormon dan berisiko terhadap kemandulan, keguguran, serta bayi cacat lahir.
Kebiasaan susah punya anak karena mengabaikan berat badan ini sebenarnya dapat diatasi dengan pendampingan gizi dari dokter, serta menerapkan pola hidup sehat.
Selain itu, pastikan Anda dan pasangan memiliki berat badan ideal sebelum memutuskan mengikuti program kehamilan.