Mengeluarkan sperma atau ejakulasi sejatinya memiliki sejumlah manfaat baik bagi kesehatan lelaki. Mulai dari menurunkan stres, membakar kalori, membuat tidur lebih nyenyak, hingga menurunkan risiko kematian akibat penyakit jantung.
Cara mengeluarkan sperma oleh laki-laki dilakukan dengan dua cara, yakni masturbasi atau onani dan lewat hubungan seksual. Namun, frekuensi mengeluarkan sperma juga perlu dipertimbangkan.
Jika menjadi kebiasaan rutin, bagaimana cara mengatasi dampak buruk sering mengeluarkan sperma?
Lihat Juga : |
Hingga saat ini, belum ada penelitian yang dapat menjawab frekuensi ideal dalam satu pekan, satu bulan, atau satu tahun untuk pria mengeluarkan sperma.
Dilansir Healthline, hasil penelitian pada 2017 melaporkan bahwa ejakulasi 21 kali dalam sebulan dapat mengurangi risiko pria mengalami kanker prostat.
Penelitian tersebut dilakukan terhadap 31.925 lelaki dan diterbitkan dalam European Urology pada Desember 2016.
Meski hasil penelitian menunjukkan keterkaitan antara frekuensi ejakulasi dan risiko kanker prostat, namun diperlukan penelitian tambahan untuk memperkuat temuan tersebut.
Alasannya, studi tersebut hanya mengandalkan jawaban yang dilaporkan sendiri oleh subjek, satu kali pada 1992 dan sekali pada 2010. Jawaban tersebut tentang seberapa sering mereka ejakulasi per bulan dan apakah mereka mengalami kanker prostat atau tidak.
Dalam penelitian tersebut juga tidak disebutkan apakah ejakulasi dihasilkan dari hubungan seksual atau dari masturbasi. Hal ini sangat mungkin berperan untuk hasil yang lebih spesifik terkait risiko penurunan kanker prostat.
![]() |
Melepaskan sperma setiap hari sebenarnya bukan menjadi masalah dan berbahaya. Mengingat, tubuh pria normalnya menghasilkan ratusan hingga jutaan sperma baru setiap harinya.
Ejakulasi setiap hari aman dilakukan selama tidak mengakibatkan kecanduan masturbasi kronis yang berdampak serius pada tubuh.
Hanya saja, sering mengeluarkan sperma bisa berdampak buruk apabila membuat Anda khawatir dan melewati batas tertentu.
Seperti membuat tubuh terasa sangat kelelahan, pekerjaan dan produktivitas jadi menurun, hilang minat pada aktivitas harian, hingga menarik diri dari kehidupan sosial demi memuaskan hasrat seksual, maka Anda perlu segera mencari bantuan untuk mendapat penanganan.
![]() |
Lantas, bagaimana cara mengatasi sering mengeluarkan sperma atau ejakulasi, terlebih dilakukan dengan masturbasi yang tak terkendali?
Terdapat tiga alternatif untuk mengurangi kecanduan mengeluarkan sperma, yakni psikoterapi, obat, dan mengalihkan pada aktivitas positif.
Dikutip dari Mayo Clinic, kecanduan masturbasi tergolong perilaku seksual kompulsif atau lebih dikenal dengan hiperseksualitas. Orang dengan kondisi hiperseksualitas kerap mengalami gangguan psikologis lainnya.
Penanganannya bisa dengan psikoterapi yang dapat membantu mengelola perilaku seksual kompulsif. Psikoterapi dibagi menjadi tiga, sebagai berikut:
Jika mengalami hiperseksualitas, biasanya dokter akan menyarankan untuk mengonsumsi obat tertentu.
Obat ini bertujuan untuk meredakan pemicu perilaku seksual kompulsif seperti kecemasan atau depresi.
Cara mengatasi dampak buruk sering mengeluarkan sperma ketiga yang bisa Anda lakukan adalah dengan menyibukkan diri dengan aktivitas yang positif.
Alihkan perhatian pada aktivitas menyenangkan seperti olahraga, menulis di jurnal, bersosialisasi dengan teman, atau jalan-jalan.
Lihat Juga : |