Cerita Ratusan Warga Taiwan Kesulitan Hapus Kata 'Salmon' dari Nama

CNN Indonesia
Sabtu, 04 Jun 2022 09:47 WIB
Ratusan penduduk Taiwan kini kesulitan mengubah nama dan terpaksa menyandang kata 'salmon' pada namanya.
Ilustrasi sushi salmon. Di Taiwan, ratusan orang mengganti nama menjadi salmon demi mengincar promo makan gratis. (Istockphoto/ ALLEKO)
Jakarta, CNN Indonesia --

Siapa sangka, kata salmon kini jadi pemicu kekacauan di Taiwan. Hal ini dikarenakan ratusan penduduk Taiwan kini kesulitan mengubah nama mereka secara legal, karena dokumen-dokumen perubahan nama tengah menumpuk. 

Mereka yang ingin menghapus sisipan kata "Salmon" pada nama mereka.  

Dikutip dari The Guardian, kekacauan ini bermula pada Maret 2021 lalu, ketika restoran Sushiro mengadakan promosi makan sepuasnya tanpa perlu membayar untuk seluruh meja bagi warga yang memiliki karakter China untuk salmon, "gui yu", pada nama mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akibatnya, ratusan orang di negara itu mengubah nama mereka secara legal menjadi "Salmon". Hanya demi mengejar imbalan sushi gratis.

Sebanyak 331 orang ambil bagian, membayar biaya untuk secara legal menambahkan karakter salmon di nama mereka. Insiden ini kemudian dijuluki "Kekacauan Salmon". 

Sebenarnya, saat promosi mulai berjalan, pemerintah setempat juga telah mengkritik dan meminta warga bersikap rasional. Pihak parlemen mengeluh
aksi tersebut telah membuat birokrasi Taiwan bekerja ekstra secara sia-sia, sementara dokumen di tangan mereka telah padat sebelum insiden ini terjadi.

Setelah promo berakhir, nama mereka memang belum diganti. Namun setelah satu tahun berjalan, banyak warga yang ingin mengembalikan nama dan hal ini menimbulkan kekacauan lainnya, karena pemerintah hanya mengizinkan penduduknya untuk mengubah nama mereka tiga kali.

Saat ini anggota parlemen Taiwan pun memperdebatkan perubahan batas hukum berkaitan pengajuan perubahan nama.

Pada hari Kamis, para legislator di parlemen nasional Taiwan memperdebatkan usulan amandemen peraturan nama. Anggota pemerintah dan partai oposisi menyerukan perubahan untuk membantu mereka yang terjebak sebagai Salmon, atau untuk mencegah "kekacauan salmon" lainnya.

"Setelah insiden kekacauan salmon, beberapa orang telah mengubah nama mereka tiga kali dan sekarang tidak memiliki cara untuk mengubahnya kembali," kata legislator Partai Kekuatan Baru, Chiu Hsien-chih. Ia juga menyarankan langkah-langkah lain, termasuk perubahan biaya dan periode pendinginan.

(tst/vws)


[Gambas:Video CNN]
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER