Nasi Ayam Hainan, Makanan Nasional Singapura yang Terancam

CNN Indonesia
Jumat, 03 Jun 2022 12:45 WIB
Salah satu negara yang paling terdampak oleh larangan ekspor ayam Malaysia adalah Singapura. Nasi ayam jadi salah satu makanan nasional di Singapura.
Ilustrasi. Salah satu negara yang paling terdampak oleh larangan ekspor ayam Malaysia adalah Singapura. (iStockphoto/ben-bryant)
Jakarta, CNN Indonesia --

Malaysia mulai memberlakukan larangan ekspor ayam per Rabu (1/6) kemarin, seiring berkurangnya pasokan ayam di negara tersebut.

Salah satu negara yang paling terdampak oleh larangan ekspor itu adalah Singapura. Nasi ayam jadi salah satu jajanan favorit di Singapura.

Akibatnya, masyarakat Singapura berbondong-bondong mencari jajanan nasi ayam. Melansir CNA, sejumlah kios jajanan di Singapura dipenuhi antrean panjang pada Selasa (31/6), sehari sebelum larangan ekspor diberlakukan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Antrean terlihat di beberapa gerai populer yang berada di Maxwell Food Center dan Chinatown Complex seperti Tian Tian Chicken Rice Store dan Hawker Chan. Antrean juga tampak ramai di Chiew Kee Noodle House.

Walau demikian, tak semua restoran mengalami lonjakan pembeli di menit-menit terakhir ayam ekspor Malaysia dilarang. Misalnya, pemilik kios di 335 Hong Kong Roasted Meat mengatakan bahwa penjualan di kedainya justru tidak bagus.

"Bahkan, kemarin lebih baik," ungkap wanita yang mengaku bernama Nyonya Sung.

Sebelumnya, ayam Madam Sung dijual dengan harga S$12 atau sekitar Rp173 ribu. Harga itu kemudian dinaikkan menjadi S$15 pada hari Sabtu, yang membuat pengunjung semakin sepi.

Karena harga ayam yang mahal, imbas dari larangan ekspor Malaysia ini, Nyonya Sung mengaku tak punya pilihan jika memang harus menggunakan ayam beku atau menjual makanan lain di gerainya.

"Kami menyajikan ayam kecap di sini, jadi saya berpikir mungkin bumbu yang kami gunakan untuk merebus ayam akan menutupi bau ayam beku. Jadi mungkin pelanggan tidak akan bisa membedakannya," katanya.

ayam hainanIlustrasi. Nasi ayam Hainan jadi salah satu jajanan favorit di Singapura. (iStockphoto/portraitor)

Nasi ayam hainan memang jadi salah satu jajanan favorit di Singapura. Menu satu ini juga menjadi rebutan antara Singapura dan Malaysia.

Persaingan ini telah terjadi sejak kedua negara ini berpisah pada 1965 lalu. Tensi persaingan terus meningkat. Malaysia bahkan sempat mengklaim bahwa Singapura telah membajak makanan tersebut dari negaranya.

Hal tersebut pertama kali diungkapkan oleh mantan Menteri Pariwisata Malaysia Ng Yen Yen pada 2009 lalu. Dengan tegas, ia mengatakan bahwa nasi ayam hainan merupakan hidangan Malaysia dan telah dibajak Singapura.

Sementara, pada Desember lalu, pusat makanan Singapura mendapatkan status warisan budaya takbenda oleh Unesco. Mereka membanggakan delapan restoran berbintang Michelin yang menyajikan nasi ayam Hainan.

Sejarah nasi hainan

Ada banyak cerita yang beredar soal asal-usul nasi hainan.

Seorang Food Critic dari Hong Kong, Chua Lam mengungkapkan Moh Lee Twee, memberi kredit nasi ayam hainan kepada pemilik Restoran Nasi Ayam Swee Kee di Singapura sekitar tahun 1949. Seperti banyak pengusaha tahun 1930-an, Moh berasal dari awal yang sederhana sebagai pedagang kaki lima, yang dikenal dengan cara dia mengemas ayam dan nasinya secara terpisah menggunakan tabung bambu, dan terkenal karena nasi harumnya, yang dikemas menjadi bola-bola kecil.

Mengutip South China Morning Post, CEO Tian Tian Catering Group Charles Choi yang punya menu nasi ayam, mengatakan komponen terpenting dalam ayam Hainan adalah nasi, diikuti oleh saus dan ayam.

"Nasi harus dibuat dengan kaldu ayam dengan bawang merah, jahe dan daun pandan yang digunakan untuk mengasinkan ayam dan aroma bahan-bahan ini harus terlihat.

Tian Tian Chicken Rice adalah salah satu dari 17 kios jajanan yang menerima bib gourmand dari Michelin Guide Singapore 2017 yang pertama dan Choi serta timnya baru-baru ini membuka cabang di Causeway Bay's Fashion Walk.

Namun, orang Malaysia mengklaim pencetusnya bahkan lebih awal dari Moh Lee Twee. Menurut cerita, salah satu pendiri restoran Kuala Lumpur Nam Heong, mulai menjual nasi ayam sebagai pedagang kaki lima di kota kerajaan Klang pada 1920-an.

(tst/asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER