Nama Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi muncul dalam daftar calon pemimpin potensial DKI Jakarta pada survei yang diadakan Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS. Pria yang akrab disapa Hendi itu mengungguli beberapa tokoh lain dengan perolehan nilai sebesar 5,92.
Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Arya Fernandes mengungkap ada 10 nama yang muncul dalam survei yang dianggap sudah memenuhi tiga indikator ini. Mulai dari indikator pengalaman birokrasi dan kepemimpinan, popularitas tokoh, serta dukungan partai politik yang berpeluang mengusung atau membentuk koalisi pencalonan.
"Dalam proses survei ini, kami meminta persetujuan dan umpan balik dari ahli FGD. 10 nama yang diuji dalam survei adalah nama-nama yang dipandang telah memenuhi tiga kriteria/indikator di atas berdasarkan persetujuan/rekomendasi ahli," jelas Arya dalam keterangan tertulis, Senin (6/6/2022).
Adapun 10 nama tersebut antara lain Ahmad Riza Patria (Wakil Gubernur DKI Jakarta-Gerindra), Ahmad Sahroni (DPR RI Dapil Jakarta-NasDem), Emil Dardak (Wakil Gubernur Jatim-Demokrat), Erick Thohir (Menteri BUMN-Non-Partai), Gibran Rakabumi Raka (Walikota Solo-PDIP), Hendrar Prihadi (Wali Kota Semarang-PDIP), Nusron Wahid (DPR-RI, Bendarahara Umum PBNU-Golkar), Ridwan Kamil (Gubernur Jabar-Non-Partai), Sandiaga Uno (Menteri Parekraf-Gerindra), dan Tri Rismaharini (Menteri Sosial-PDIP).
![]() Foto: Istimewa |
Arya merinci nilai rata-rata setiap tokoh dari 11 variabel kompetensi yang diuji sebagai calon pemimpin Jakarta antara lain:
- Ridwan Kamil: 7,11
- Erick Thohir: 6,99
- Tri Rismaharini : 6,78
- Sandiaga Uno : 6,76
- Emil Dardak : 6,20
- Hendrar Prihadi : 5,92
- Gibran Rakabuming Raka: 5,87
- Ahmad Riza : 5,57
- Nusron Wahid: 5,45
- Ahmad Sahroni: 5,06
Lebih lanjut, Arya menyebutkan target sampel dalam survei ini ialah kelompok ahli yang dipandang memiliki pengetahuan dan keahlian dalam memprediksi dan menganalisis isu-isu terkait. Baik itu isu sosial, politik, dan ekonomi.
"Kategori sampel terdiri dari peneliti atau NGO, dosen atau akademisi, profesional, wartawan, pengusaha, anggota DPR/DPRD, anggota partai politik, birokrat, dan mahasiswa," papar Arya.
"Survei ini adalah expert/targeted survey, di mana sampel dipilih secara purposive dengan mempertimbangkan latar belakang dan keahlian sampel. Jumlah sampel yang berhasil diwawancarai dalam survei ini sebesar 170 responden," imbuhnya.
Adapun wawancara survei ini dilakukan mulai 29 Maret hingga 12 April 2022 secara tatap muka dan virtual. Dalam proses pengumpulan data, 110 sampel diwawancarai secara tatap muka dan 60 sampel lainnya secara virtual.
"Survei ini menemukan 62,9% responden ahli berpandangan bahwa kriteria pemimpin yang dibutuhkan Jakarta ke depan adalah pemimpin yang memiliki kemampuan perencanaan dan eksekusi kebijakan," ungkap Arya.
"Survei ini menguji 10 nama tokoh yang dipandang memiliki kualifikasi memimpin Jakarta ke depan. Sepuluh nama tersebut sebelumnya sudah mendapatkan persetujuan para ahli untuk diuji dalam survei," tambahnya.
Dari 10 nama tersebut, nama Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi ikut masuk dalam 10 tokoh yang diuji dan potensial sebagai pemimpin DKI Jakarta. Bahkan, nilainya mengungguli Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. Kendati demikian, hingga saat ini Hendi belum merespons apapun terkait hasil survei tersebut.
(adv/adv)