Beda Golongan Darah dengan Ibu Bisa Picu Bayi Kuning

CNN Indonesia
Selasa, 21 Jun 2022 12:00 WIB
Ada banyak penyebab bayi kuning, salah satunya dipicu oleh perbedaan golongan darah antara bayi dengan ibu.
Ilustrasi. Ada banyak penyebab bayi kuning, salah satunya dipicu oleh perbedaan golongan darah antara bayi dengan ibu. (istockphoto/Vera Livchak)
Jakarta, CNN Indonesia --

Penyakit kuning menjadi kondisi medis yang paling umum ditemukan pada bayi baru lahir. Penyebabnya beragam, salah satunya karena beda golongan darah dengan ibu.

Penyakit kuning sendiri disebabkan oleh kadar bilirubin yang tinggi atau kondisi yang biasa disebut hiperbilirubin.

"Bilirubin adalah zat yang normal ada dalam tubuh kita," ujar dokter spesialis anak di RS Hermina Jatinegara, Yaulia Yanrismet.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bilirubin berasal dari pemecahan sel darah merah, lalu masuk ke hati yang kemudian mengalami proses metabolisme. Kemudian zat ini dikeluarkan melalui feses dan urine.

Ada banyak penyebab bayi kuning. Salah satunya berhubungan dengan golongan darah ibu yang tidak cocok dengan golongan darah bayi.

Kondisi kuning terjadi akibat antibodi ibu menyerang sel darah merah di tubuh bayi. Sel darah merah sendiri berperan besar dalam mengatur kadar bilirubin.

"Risiko kuning dapat meningkat bila golongan darah ibu adalah O, sedangkan golongan darah bayinya A, B, atau AB," ujar Yaulia.

Tak hanya itu, rhesus juga berperan dalam memicu kondisi kuning pada bayi. Rhesus merupakan kadar protein yang ada di dalam sel darah merah.

Menurut Yaulia, perbedaan rhesus dalam sel darah merah juga bisa meningkatkan risiko bayi kuning. Misalnya, ibu dengan rhesus negatif, sedangkan bayi memiliki rhesus positif.

ilustrasi bayiIlustrasi. Perbedaan golongan darah dengan ibu bisa menyebabkan penyakit kuning pada bayi. (Istockphoto / Simon Dannhauer)

"Perbedaan golongan darah dan rhesus dapat menjadi faktor risiko hiperbilirubin berat, hiperbilirubin pada 24 jam pertama, sampai hiperbilirubin dengan kadar yang sangat tinggi," ujar Yaulia.

Bilirubin pada bayi disebut normal jika nilai rata-ratanya berada di bawah 12 mg/dL. Semakin bertambah usia, toleransi bilirubin akan semakin tinggi atau sekitar 15 mg/dL.

Jika nilai bilirubin bayi melebihi angka 15 mg/dL, maka bayi harus segera dievaluasi dan menjalankan terapi.

Kondisi kuning juga masih terbilang normal jika terjadi di usia lebih dari 24 jam hingga 14 hari. Sedangkan jika terjadi di atas usia 14 hari, maka kondisi kuning disebut tidak normal.

KLIK DI SINI UNTUK ARTIKEL SELENGKAPNYA.

(asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER