Viral Gadis 18 Tahun Sakit Telinga Ternyata Stroke, Ini Kata Dokter

CNN Indonesia
Rabu, 22 Jun 2022 08:00 WIB
Video di TikTok viral soal gadis 18 tahun terkena stroke setelah mengeluh sakit telinga. Mengapa bisa demikian?
Ilustrasi. Video di TikTok viral soal gadis 18 tahun terkena stroke setelah mengeluh sakit telinga. (Istockphoto/kokouu)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebuah video di TikTok viral soal gadis 18 tahun terkena stroke. Diagnosis stroke didapat setelah gadis tersebut mengeluhkan sakit telinga dalam waktu lama.

Ia bercerita bahwa gangguan telinga yang dialami termasuk diantaranya penurunan kemampuan mendengar dan telinga berdenging.

Melihat hal ini, Zicky Yombana, dokter spesialis saraf di Brawijaya Hospital Saharjo, menyebut bahwa stroke yang dialami salah satu netizen TikTok ini berbeda dengan stroke yang umum diketahui masyarakat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini sudden deafness karena kerusakan jaringan telinga, bukan [pusat pendengaran] pada otak," kata Zicky saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (21/6).

Stroke, lanjut Zicky, merupakan gangguan aliran darah ke otak, baik akibat sumbatan maupun pendarahan. Sementara istilah pada video viral gadis 18 tahun terkena stroke tidak berhubungan dengan aliran darah dan pembuluh darah, tetapi lebih mengarah pada sudden deafness atau tuli mendadak.

Tuli mendadak atau sudden sensorineural hearing loss (SSHL) terjadi saat orang kehilangan kemampuan mendengar sangat cepat dan biasanya hanya pada salah satu telinga. Seperti dilansir dari Healthline, suara yang terdengar lebih teredam atau samar secara instan atau dalam kurun waktu beberapa hari.

Zicky menguraikan, penyebab tuli mendadak bisa dilihat dari dua sumber. Diantaranya adalah gangguan pada telinga atau gangguan pada saraf pendengaran atau otak bagian pendengaran.

"Kalau kenanya di daerah pusat pendengaran di otak, biasanya keluhannya bukan hanya gangguan pendengaran, tapi juga gangguan keseimbangan, ada vertigo. Saraf pendengaran itu namanya nervus vestibulocochlearis atau saraf pendengaran dan keseimbangan, satu paket," jelas dia.

Akan tetapi yang dialami gadis 18 tahun terkena 'stroke' ini lebih pada gangguan pada telinga akibat intervensi mekanik, salah satunya paparan perangkat gawai atau earphone.

Menurut Zicky, pada dasarnya gangguan telinga juga berhubungan dengan stroke. Stroke bisa menimbulkan gangguan pendengaran, apalagi jika area yang bermasalah adalah area pusat pendengaran pada otak.

"Kalau pemakaian headset [atau earphone] enggak [bisa menimbulkan stroke]. Pemakaian headset bisa menimbulkan kerusakan pada bulu getar, gendang telinga atau bagian struktur telinga lain," imbuhnya.

(els/asr/asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER