Jemaah haji harus waspada terhadap ancaman dehidrasi. Salah satu ciri-ciri dehidrasi bisa terlihat dari air urine.
Urine yang berwarna kuning pekat menjadi salah satu penanda dehidrasi. Jemaah diimbau untuk memantau kondisi urine selama beribadah.
"Air kencing itu berwarna kuning, itu tanda dehidrasi," ujar Kepala Pusat Kesehatan Haji, Budi Sylvana, mengutip laman Kementerian Kesehatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi meminta para jemaah haji untuk memantau kondisi kesehatannya masing-masing. Terutama bagi mereka yang berisiko agar tak sampai kekurangan asupan cairan yang bisa berujung dehidrasi.
Dehidrasi sendiri merupakan kondisi saat tubuh kekurangan asupan cairan. Kondisi ini bisa membuat tubuh tak mampu berfungsi dengan baik.
Kekurangan cairan bagi jemaah yang berusia muda, menurut Budi, masih bisa ditoleransi. Sementara bagi jemaah lanjut usia, dehidrasi bisa menjadi masalah dan dapat menimbulkan kekambuhan pada penyakit komorbid.
Budi mengingatkan, suhu udara di Arab Saudi terbilang tinggi, namun dengan tingkat kelembapan yang rendah. Akibatnya, aktivitas fisik tak akan membuat tubuh mengeluarkan keringat.
Selain air urine berwarna kuning, ada juga beberapa ciri-ciri dehidrasi lainnya. Berikut mengutip laman National Health Service.
- merasa haus;
- bau urine menyengat;
- pusing;
- lelah;
- mulut, bibir, dan mata terasa kering;
- intensitas buang air kecil menurun, kurang dari 4 kali sehari.
Dehidrasi bisa dipicu oleh beberapa kondisi, seperti berikut:
- mengidap diabetes;
- sedang mengalami diare;
- berada di bawah sinar matahari terlalu lama;
- terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol;
- terlalu banyak berkeringat setelah berolahraga;
- berada pada suhu tinggi 38 derajat Celcius atau lebih;
- mengonsumsi obat yang bersifat diuretik.
Untuk mencegah dehidrasi, jemaah haji harus memastikan agar asupan caian
(asr)