Cacar monyet saat ini tengah mewabah di sejumlah negara. Meskipun belum ditemukan di Indonesia, kewaspadaan harus tetap dilakukan agar terhindar dari penyakit dan komplikasi yang bisa dialami pasien.
Ada sejumlah komplikasi cacar monyet yang bisa dialami pasien. Hal ini diungkap langsung oleh dokter spesialis kulit dan kelamin dari RSPI Sulianti Saroso Ni Luh Putu Pitawati.
Dia mengatakan, komplikasi cacar monyet memang bisa terjadi, terutama bagi pasien yang tidak menjaga kebersihan dan kesehatan diri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya [komplikasi] bisa terjadi, mengingat ini, kan, bentuknya juga mirip kelainan kulit," kata Ni Luh Putu dalam siaran Radio Kesehatan yang tayang di Instagram, Senin (27/6) kemarin.
Oleh karena itu, menjaga kebersihan diri memang harus dilakukan bagi pasien yang terkena cacar monyet. Mandi dua kali sehari dan menjaga lingkungan sekitar tetap bersih sangat berguna demi menghalau bakteri atau virus yang bisa masuk ke luka akibat cacar monyet ini.
"Monkeypox memang self limiting, bisa sembuh sendiri. Tapi jika tidak menjalani hidup yang sehat, bisa terjadi komplikasi," kata dia.
Berikut ini beberapa komplikasi cacar monyet yang bisa dialami pasien.
Bekas luka ini muncul di area munculnya lesi. Bentuknya bolong, bopeng hingga berwarna agak gelap.
Cacar monyet bisa sangat bernanah hingga muncul banyak di hampir seluruh bagian tubuh. Ini bisa terjadi jika pasien tidak menjaga kebersihan tubuh sehingga bakteri bebas masuk ke luka yang mereka alami.
![]() |
Ini bisa dialami pasien yang tengah menjalani kemoterapi dan terkena cacar monyet.
Bukan cuma itu, masalah paru-paru ini juga bisa terjadi pada mereka yang kekebalan tubuhnya lemah.
Komplikasi cacar monyet yang terakhir adalah infeksi saluran napas. Pasien bisa mengalami infeksi saluran napas jika cacar monyet telah menyerang seluruh tubuh penderitanya.
(tst/asr)