Virus Cacar Monyet Ditemukan Bermutasi Enam Kali Lebih Cepat

CNN Indonesia
Kamis, 30 Jun 2022 09:00 WIB
Ilustrasi. Studi teranyar menemukan virus penyebab cacar monyet atau Monkeypox bermutasi lebih cepat dari yang diperkirakan. (REUTERS/DADO RUVIC)
Jakarta, CNN Indonesia --

Studi teranyar menemukan virus penyebab cacar monyet atau Monkeypox telah bermutasi lebih cepat dari yang diperkirakan selama ini.

Mutasi yang cepat membuat virus tersebut menginfeksi hampir 3.400 orang di puluhan negara sejak terdeteksi pertama kali di negara non-endemik, Inggris. Hal ini diduga terkait dengan kecepatan penularan yang disebabkan mutasi tersebut.

Hasil studi ini diterbitkan di jurnal Nature Medicine pada 24 Juni lalu. Studi juga menyebut bahwa virus membawa 50 mutasi yang sebelumnya tidak terdeteksi pada virus Monkeypox yang ditemukan pada 2018-2019.

Dilansir dari Live Science, cacar monyet sebenarnya merupakan penyakit langka yang menurut ahli virologi dapat beredar secara alami pada monyet dan hewan pengerat.

Dalam studi ini, para peneliti mengumpulkan DNA dari 15 sampel virus cacar monyet dan merekonstruksi informasi genetik mereka. Hasilnya, peneliti menemukan bahwa tingkat mutasi terjadi 6 hingga 12 kali lebih tinggi dari yang diketahui.

"Lonjakan besar-besaran dalam tingkat mutasi virus cacar monyet jauh lebih dari yang diharapkan. Data kami mengungkapkan petunjuk tambahan tentang evolusi virus yang sedang berlangsung dan potensi adaptasi manusia," kata para peneliti.

Secara historis, Monkeypox ditularkan dari orang ke orang melalui kontak kulit yang dekat dengan lesi atau luka terbuka, cairan tubuh, bahan yang terkontaminasi atau tetesan pernapasan di udara.

Tetapi, kecepatan infeksi baru ini mungkin memperlihatkan bahwa ada yang berubah dari cara penularan. Peneliti menduga, perubahan tersebut menjadi penyebab cepatnya penyebaran cacar monyet di sejumlah negara.

Cacar monyet sendiri merupakan penyakit menular yang disebabkan infeksi virus langka Monkeypox. Penyakit ini ditularkan melalui kontak dekat atau kontak dengan permukaan dan cairan yang terkontaminasi.

Cacar monyet menimbulkan gejala serupa flu yang disertai dengan ruam atau lesi pada permukaan kulit. Ruam dan lesi bisa menyebar dari tangan hingga ke seluruh bagian tubuh.

Hingga saat ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah melaporkan 3.400 kasus cacar monyet. Ribuan kasus ini tersebar di 50 negara non-endemik.

(tst/asr)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK