Penyakit raja singa langka telah menulari seorang pria asal Austria berusia 50-an. Penyakit gonore yang langka ini ditemukan melalui sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Eurosurveillance.
Pria tersebut tertular penyakit ini setelah berhubungan seks dengan seorang pekerja seks di Kamboja tanpa memakai kondom.
Biasanya, orang yang terjangkit gonore cukup diobati dengan antibiotik Ceftriaxone, yang dikombinasikan dengan Azitromisin untuk menghilangkan gejala.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi, strain baru yang ditemukan pada pria Austria itu justru resisten terhadap kedua obat tersebut.
Mulanya, pria asal Austria ini mendatangi ahli urologi lima hari setelah dia berhubungan intim dengan wanita Kamboja. Dia mengeluhkan rasa sakit saat buang air kecil. Tak cuma itu, ada pula cairan yang keluar dari uretra-nya.
Pria ini kemudian didiagnosis dengan gonore dan diberi resep antibiotik pengobatan biasa.
Dua minggu kemudian, gejala yang dialami mulai mereda. Namun, hasil tes PCR yang dilakukan pada sampel uretra masih ditemukan positif gonore.
Jenis gonore resisten yang ditemukan pada pria tersebut terkait erat dengan jenis 'WHO Q'. Sebelumnya, jenis ini telah dikaitkan dengan tiga kasus gonore pada tahun 2018 dan semua terjadi di Asia Tenggara.
Pria tersebut kemudian diberi pengobatan tambahan dengan asam amoksisilin-klavulanat selama tujuh hari. Hasilnya, pria tersebut dinyatakan negatif gonore.
Dilansir dari News Week, para ilmuwan mengatakan bahwa kasus penyakit raja singa langka ini memperlihatkan semakin resistennya patogen penyebab gonore. Hal itu membuat banyak kasus akhirnya tak dapat diobati hingga menimbulkan ancaman kesehatan bagi masyarakat global.
![]() |
Gonore disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Gonore merupakan infeksi menular seksual paling umum kedua setelah klamidia.
Penyakit ini sebagian besar menyerang area uretra, leher rahim, rektum, atau tenggorokan. Gejala yang ditimbulkan berupa buang air kecil yang menyakitkan, keluarnya cairan seperti nanah dari ujung penis, nyeri atau bengkak pada satu testis, peningkatan keputihan, dan pendarahan vagina.
Jika tidak diobati, gonore dapat menyebabkan komplikasi lebih lanjut termasuk infertilitas, risiko HIV, dan berpotensi menyebar ke bagian lain pada tubuh seperti sendi.
Sementara itu, kasus penyakit raja singa langka yang resisten terhadap obat masih relatif jarang terjadi. Namun, jumlahnya terus meningkat. Sebanyak tiga kasus telah dilaporkan di Inggris pada Februari lalu.
"Peningkatan pencegahan [termasuk penggunaan kondom], diagnosis dini, dan pengobatan yang efektif, terjangkau serta dapat diakses gonore sangat penting," tulis peneliti dalam studi.
(tst/asr)