Ditemukan di Indonesia, Bagaimana Gejala Covid-19 Subvarian Centaurus?

CNN Indonesia
Selasa, 19 Jul 2022 09:16 WIB
Subvarian Omicron BA.2.75 atau yang juga dikenal sebagai 'centaurus' telah terdeksi di Indonesia. Berikut beberapa gejala Covid-19 subvarian centaurus.
Ilustrasi. Ada beberapa gejala Covid-19 subvarian centaurus yang perlu diamati. (iStock/Moyo Studio)
Jakarta, CNN Indonesia --

Subvarian Omicron BA.2.75 atau yang juga dikenal sebagai 'centaurus' telah terdeteksi di Indonesia. Apa saja gejala Covid-19 yang disebabkan oleh subvarian centaurus ini?

Sebagaimana diketahui, hingga saat ini tercatat sebanyak tiga kasus centaurus di Indonesia. Dua diantaranya terjadi di Jakarta, dan satu lainnya di Bali.

"Sudah ada tiga kasus [Omicron BA.2.75]. Satu kasus di Bali dan dua kasus di Jakarta," ujar Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu kepada CNNIndonesia.com, Senin (18/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Subvarian ini pertama kali terdeteksi di India pada awal Mei lalu. Centaurus disebut-sebut sebagai biang kerok lonjakan kasus Covid-19 di sejumlah negara.

Saat ini, subvarian Omicron BA.2.75 telah masuk dalam kategori Variant of Concern (VOC) Lineage Under Monitoring. Artinya, subvarian ini kini tengah diawasi secara ketat oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Gejala Covid-19 Subvarian Centaurus

Lantas, apa saja gejala Covid-19 yang disebabkan oleh subvarian centaurus ini?

Sejauh ini, tiga pasien centaurus di Indonesia dilaporkan mengalami gejala ringan. Tak ada gejala sedang atau berat yang dilaporkan.

Juru Bicara Kemenkes Mihammad Syahril mengatakan bahwa gejala yang muncul serupa dengan yang ditemukan pada pasien Omicron BA.4 dan BA.5.

"Sama saja [dengan BA.4 dan BA.5], [gejalanya] masih ringan," ujar Syahril, mengutip Detik Health.

Berikut beberapa gejala yang perlu diperhatikan:

- batuk;
- demam;
- pilek;
- nyeri tenggorokan;
- sakit kepala dan pusing;
- mual, muntah;
- sesak napas dalam infeksi yang paling parah.

covid omicron variant alert street signIlustrasi. Ada beberapa gejala Covid-19 subvarian centaurus yang perlu diamati. (iStockphoto/franckreporter)

Kendati demikian, masyarakat diimbau untuk tak terlalu khawatir, namun tetap waspada. Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban mengatakan kasus yang memperlihatkan gejala Covid-19 centaurus di berbagai negara terhitung masih sedikit.

"Rasanya tidak [perlu khawatir]. Hanya ada sekitar 70 kasus BA.2.75 yang tercatat di seluruh dunia," ujar Zubairi dalam sebuah utas di Twitter pribadinya, Jumat (15/7).

Tak hanya itu, hingga saat ini juga belum ada bukti yang menunjukkan bahwa subvarian ini mampu menimbulkan gejala lebih serius daripada subvarian lain. "Bahkan, beberapa ahli menyebut BA.2.75 itu subvarian paling tidak mematikan," pungkasnya.

(asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER