Gua Restoran di Bali Belum Terdaftar sebagai Obyek Diduga Cagar Budaya

Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Bali, Ni Komang Anik Purniti menyebutkan bahwa gua yang dijadikan restoran di kawasan Hotel The Edge, Kabupaten Badung, belum tercatat sebagai obyek diduga cagar budaya.

Anik Purniti mengatakan, ada banyak gua di Bali. Namun, gua yang satu ini hingga saat ini belum terdata di BPCB Bali.

"Jadi, memang gua ini belum terdaftar sebagai obyek diduga cagar budaya, sepengetahuan saya seperti itu. Dan mungkin sesuai undang-undang cagar budaya, harusnya yang mencatatkan terlebih dahulu. Kalau memang itu obyek diduga cagar budaya, perlu juga dicatat oleh pemerintah daerah, dalam hal ini Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung," kata dia, saat dihubungi, Jumat (15/7).

Anik memastikan, data mengenai gua akan diketahui jika gua telah tercatat di Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung.

"Mungkin, kalau Kabupaten Badung itu mencatatkan nanti akan ada [data] dan nanti bisa dilihat oleh kita. Mungkin gua ini belum terdata. Sejauh ini saya belum bisa mengatakan apa ini masuk dalam obyek diduga cagar budaya," imbuhnya.

Dengan adanya penemuan gua tersebut, pihaknya mengaku bakal berkoordinasi dengan Dinas Kebudayaan Badung. "Nanti, kita akan bersama-sama, saya koordinasikan dulu," katanya.

Sebagaimana diketahui, gua restoran bernama The Cave itu kini ditutup untuk sementara waktu. Penutupan terkait dengan adanya masalah kelengkapan perizinan.

Sebelumnya, sebuah video viral menampilkan gua yang disulap jadi restoran mewah. Hal itu diketahui dari unggahan pemilik akun Twitter @BacangSpecial.

Dalam unggahan video yang viral itu, gua tersebut memiliki dekorasi yang mewah dan estetik serta fasilitas yang menarik.

Perekam video tersebut juga menjelaskan bahwa restoran gua yang super mewah ini menyajikan hidangan seafood.