Siswi SMP di Kurume Jepang Dihukum Sekolah Akibat Cukur Alis

CNN Indonesia
Jumat, 22 Jul 2022 04:00 WIB
Siswi SMP Kurume, Jepang dihukum belajar di ruang berbeda dari teman-temannya karena ketahuan mencukur alis. Ia juga disuruh merefleksikan kesalahannya.
Ilustrasi pelajar Jepang. Siswi SMP Kurume, Jepang dihukum belajar di ruang berbeda dari teman-temannya karena ketahuan mencukur alis. Ia juga disuruh merefleksikan kesalahannya. Foto: (AFP PHOTO / Toru YAMANAKA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sekolah di Jepang memiliki aturan yang sangat mendetail untuk perilaku dan penampilan siswa. Setelah sempat dihebohkan dengan larangan kucir dan mengepang rambut, kini aturan baru kembali menarik perhatian hingga kritik.

Satu SMP negeri di kota Kurume, Fukuoka juga memeriksa alis para siswa. Seperti diberitakan SoraNews24 beberapa waktu lalu, sekolah tersebut melarang siswa memotong atau mencukur alis.

Namun, siswi berusia 14 tahun tersebut mencukur tepi alisnya supaya terlihat lebih rapi. Pihak sekolah kemudian menyatakan hal tersebut merupakan pelanggaran aturan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sehingga, siswi tersebut dihukum harus menjalani tiga hari belajar di ruang terpisah dari pelajar lainnya. Hukuman yang dikenal dengan nama besshitu toko itu membuat siswa harus mengerjakan tugas sekolah di ruangan jauh dari kelas lainnya.

Tak berhenti di situ, siswi tersebut juga diwajibkan menulis esai untuk merefleksikan tindakan yang dianggap salah oleh pihak sekolah.

Salah satu anggota dewan kota Kurume Mutsumi Kaneko menilai sekolah berlebihan memberikan hukuman kepada siswi yang mencukur alis.

"Apa salahnya dia merawat alisnya? Apakah dengan membiarkannya belajar tidak di ruang kelas, maka alisnya tumbuh kembali?" kata Mutsume Kaneko.

"Aturan alis sekolah ini berada di luar batas logika."

Namun, hal berbeda disampaikan Direktur Pendidikan Kurume Miki Hata. Ia mengaku memahami kekhawatiran sekolah terkait penampilan siswa, termasuk rambut dan alis.

"Saya percaya sekolah mungkin khawatir anak-anak pada usia perkembangan jadi terganggu karena terlalu fokus pada penampilan alis dan rambut, mengabaikan aspek penting dari pendidikan dan gaya hidup," kata Miki Hata.

Sebelum alis, sekolah-sekolah di Jepang juga menuai kritik banyak pihak karena melarang siswi kucir dan kepang rambut. Murid juga diwajibkan berambut hitam dan menggunakan tali sepatu putih.

Kasus pemaksaan aturan warna rambut pernah menjadi sorotan nasional pada 2017 lalu. Ketika itu, seorang gadis sekolah menengah berusia 18 tahun berulang kali diperintahkan untuk mewarnai rambut coklat alami menjadi hitam.

Ia lalu mengajukan gugatan di Osaka untuk mencari kompensasi 2,2 juta yen atas penderitaan psikologis yang dialami.

Usai kasus itu ramai, pemerintah tahun lalu menginstruksikan dewan pendidikan untuk memeriksa apakah peraturan sekolah mencerminkan realitas di sekitar siswa atau tidak.

Gif banner Allo Bank
(chri)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER